Loading...
EKONOMI
Penulis: Eben E. Siadari 07:48 WIB | Rabu, 27 Juli 2016

Reshuffle Kabinet, Sri Mulyani: Saya Kembali

Ilustrasi. Sri Mulyani saat keluar dari ruang tunggu gedung pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) untuk menjalani persidangan sebagai saksi dalam kasus Bank Century.

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Salah satu pernyataan Sri Mulyani yang dikenang orang ketika pada tahun 2010 diberhentikan dari kedudukannya sebagai Menteri Keuangan di pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono, adalah, "I'll be back, saya kembali."

Pernyataan itu sebetulnya ia kemukakan untuk menjawab pertanyaan apakah ia akan lama meninggalkan Indonesia, di posisi barunya di Bank Dunia. Tetapi kemudian hal itu ditafsirkan bahwa ia akan kembali ke kabinet pada suatu ketika.

Sekarang, pernyataan itu nyaris dipastikan menjadi kenyataan. Penelusuran satuharapan.com menunjukkan nama Sri Mulyani Indrawati paling dijagokan untuk posisi Menteri Keuangan. Nama Sri Mulyani diperkirakan akan masuk bersama nama menteri-menteri baru lainnya dalam rangkaian reshuffle kabinet, yang diperkirakan akan diumumkan Presiden Joko Widodo, hari ini.

Nama Sri Mulyani digadang-gadang jadi menteri keuangan Jokowi sebetulnya sudah mengemuka akhir Juni lalu. Ketika itu Jokowi mengundang sejumlah ekonom ke Istana Merdeka.

Pada pertemuan itu, sebagaimana dilaporkan oleh globalindonesiavoice.com, ekonom dari Universitas Gadjah Mada, Tony Prasetiantono, menyebut nama Sri Mulyani untuk posisi menteri keuangan. Ketika itu, menurut Tony, Presiden Jokowi mengemukakan ingin mendapatkan sosok yang berkualifikasi tinggi untuk posisi menteri ekonomi.

"Jika kita mendapatkannya saat ini, saat ini juga dia akan saya lantik," begitu Jokowi berkata pada kesempatan itu.

Majalah Tempo beberapa waktu kemudian mengutip sumber dari Istana yang mengatakan Presiden Joko Widodo telah menawarkan posisi menteri kepada Sri Mulyani ketika itu.

Kala itu, Sri Mulyani dikabarkan dengan santun menolak tawaran itu dengan alasan dirinya dapat menimbulkan komplikasi politik dalam pemerintahan Jokowi.

Jawaban Sri Mulyani ini oleh sebagian orang ditafsirkan bahwa ia sebenarnya bersedia jadi menteri apabila kehadirannya dapat diterima secara politik.

Sebelum ini, nama Sri Mulyani sering dikaitkan dengan keterlibatannya dalam skandal Bank Century. Namun Kepolisian telah memastikan dia dan Wakil Presiden Jusuf Kalla tidak terlibat dalam kasus itu.

Masuknya Sri Mulyani ke dalam kabinet, juga menggambarkan kembalinya para ekonom dari Universitas Indonesia di jajaran pengambil keputusan ekonomi.

Sri Mulyani diperkirakan akan menggantikan ekonom UI lainnya, Bambang Brodjonegoro yang diplot menjadi Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas)/Menteri Perencanaan Negara. Sementara ekonom UI lainnya, Darmin Nasution, dipertahankan sebagai menteri koordinator perekonomian.

Ekonom UI lainnya, Muliaman D.Hadad telah menduduki posisi Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Agus Martowardojo, yang juga alumni FE-UI saat ini menjadi Gubernur Bank Indonesia.

Bukan kebetulan jika minggu ini Sri Mulyani berada di Indonesia. Ia antara lain mengisi ceramah di Universitas Indonesia dan di sebuah forum yang diselenggarakan oleh The Economist.

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home