Respons Tembakan Roket dari Gaza, Israel Akan Tutup Perlintasan Erez
JERUSALEM, SATUHARAPAN.COM-Israel akan menutup satu-satunya penyeberangan dari Jalur Gaza bagi para pekerja pada hari Minggu (24/4) sebagai tanggapan atas tembakan roket semalam, dan menghentikan serangan balasan dalam upaya nyata untuk meredakan ketegangan.
Serangan roket pada Jumat (22/4) malam dan Sabtu (23/4) pagi menyusul bentrokan berhari-hari di kompleks masjid Al-Aqsa di Yerusalem dan satu bulan kekerasan mematikan.
Kerusuhan, yang terjadi saat perayaan Paskah Yahudi bertepatan dengan bulan Ramadhan, telah memicu kekhawatiran internasional akan konflik, satu tahun setelah kekerasan serupa menyebabkan perang 11 hari antara Israel dan militan Hamas yang berbasis di Gaza.
"Menyusul roket yang ditembakkan ke wilayah Israel dari Jalur Gaza tadi malam, diputuskan bahwa penyeberangan ke Israel untuk pedagang dan pekerja Gaza melalui pelintasan Erez tidak akan diizinkan pada hari Minggu mendatang," kata COGAT, unit dari kementerian pertahanan Israel yang bertanggung jawab untuk urusan sipil Palestina, mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu (23/4).
Dua roket ditembakkan dari Gaza ke Israel selatan pada Jumat malam, salah satunya mengenai negara Yahudi itu dan yang lainnya jatuh dan mengenai sebuah bangunan perumahan di Gaza utara, kata sumber-sumber Palestina dan Israel.
Roket ketiga ditembakkan ke Israel pada Sabtu pagi, kata tentara, tanpa sirene serangan udara yang diaktifkan untuk peluncuran mana pun.
Mereka mengikuti serangan roket pada hari Rabu dan Kamis, dan datang ketika polisi Israel bentrok dengan pengunjuk rasa Palestina di masjid Al-Aqsa, menyebabkan setidaknya satu orang dirawat di rumah sakit dalam kondisi serius.
Israel telah membalas serangan-serangan itu dengan serangan udara, tetapi dalam keinginan yang jelas untuk mencegah kekerasan lebih lanjut, kali ini mengalihkan tanggapannya ke tindakan ekonomi yang untuk menutup Erez, menyiratkan bahwa roket lebih lanjut akan memperpanjang penutupan.
"Pembukaan kembali perlintasan akan diputuskan sesuai dengan penilaian situasi keamanan," tambah COGAT dalam pernyataannya.
Lebih dari 200 orang, sebagian besar warga Palestina, terluka dalam bentrokan di dalam dan sekitar Al-Aqsa dalam sepekan terakhir.
Al-Aqsa adalah situs tersuci ketiga Islam, dan situs paling suci dalam Yudaisme di mana ia dikenal sebagai Temple Mount. Dengan kesepakatan sebelumnya, orang Yahudi diizinkan untuk mengunjungi dalam kondisi tertentu, tetapi tidak diizinkan untuk berdoa di sana. (AFP)
Editor : Sabar Subekti
Hamas dan Fatah Hampir Sepakat Siapa Akan Mengawasi Gaza Pas...
KAIRO, SATUHARAPAN.COM-Para pejabat Palestina mengatakan kelompok Palestina Fatah dan Hamas hampir m...