Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 16:20 WIB | Kamis, 16 Januari 2020

Reza Pahlavi: Ini Awal Berakhirnya Rezim Iran

Reza Pahlavi, pewaris terakhir dari takhta Kekaisaran Iran dan saat ini kepala keluarga Pahlavi di pengasingan. Dia berbicara dalam wawancara dengan Reuters di Washington, AS, pada 3 Januari 2018. (Foto: dari Jerusalem Post/ Reuters)

WASHINGTON DC, SATUHARAPAN.COM-"Awal berakhirnya" rezim Iran telah dimulai, kata mantan Putra Mahkota Iran, Reza Pahlavi, mengatakan hari Rabu (15/1) dalam percakapan di Institut Hudson di Washington, Amerika Serikat, dengan Mike Doran, dan dikutip Jerusalem Post.

Pahlavi menyatakan bahwa protes baru-baru ini di Iran berbeda dari demonstrasi sebelumnya. "Orang-orang mencium peluang untuk pertama kalinya dalam 40 tahun," katanya. "Kali ini sangat berbeda dari 2009, bahkan sangat berbeda dari 1997. Orang-orang sudah memilikinya. Generasi muda Iran saat ini tidak tahan lagi. Mereka ingin memiliki kesempatan untuk masa depan yang lebih baik. Mereka ingin berada di jalur modernitas dan kebebasan. Satu-satunya hal yang berdiri di antara mereka dan dunia bebas adalah rezim ini."

Pahlavi mengatakan bahwa inilah saatnya bagi Ayatollah Ali Khamenei untuk mundur dan untuk memungkinkan transisi damai agar jumlah korban minimum.

"Kepada pasukan yang menggunakan represi sebagai alat, yang bisa saya katakan adalah bahwa tidak ada cukup banyak orang yang dapat mereka bunuh untuk mempertahankan rezim ini dalam kekuasaan. Mereka lebih baik mundur dan bergabung dengan saudara-saudara mereka," katanya.

"Rezim ini tidak dapat direformasi dan harus disingkirkan," katanya melanjutkan. "Sudah lama lewat waktu bagi Anda untuk mendengar suara mereka," katanya kepada hadirin di Hudson Institute dan menekankan bahwa tidak ada gunanya mencoba dan bernegosiasi dengan Republik Islam (Iran).

"Dengan menawarkan negosiasi pada rezim tanpa prasyarat, Anda mengabaikan permintaan rakyat untuk dukungan tanpa syarat. Bahkan, Anda mengkhianati mereka dengan mengakomodasi para penindas mereka. Perhatian dan solidaritas internasional sangat penting bagi setiap gerakan yang berusaha menggulingkan rezim totaliter," kata Pahlavi.

Dia meminta negara-negara Barat untuk tidak melakukan pendekatan peredaan dengan Iran. "Sama seperti rezim telah menunjukkan pola konsistensi yang tidak dapat disangkal dalam perilakunya, demikian juga demokrasi Barat dalam perilaku mereka terhadap rezim," katanya.

"Selama 40 tahun ini, para pemimpin dunia bebas telah berusaha untuk melibatkan rezim ini baik dalam perdagangan maupun dalam diplomasi. Sepanjang jalan, ada episode tekanan politik terbatas, hampir selalu dipimpin oleh Amerika Serikat, tetapi ada juga yang merupakan episode peredaan langsung yang juga dipimpin oleh Amerika Serikat. Semua upaya tersebut telah difokuskan pada perubahan perilaku rezim," katanya. "Semua telah gagal. Sekarang sudah waktunya untuk mengakui bahwa ini bukan rezim normal dan bahwa itu tidak akan mengubah perilakunya."

"Selama 40 tahun, rezim telah menunjukkan bahwa agendanya bukan Iran dan rakyat Iran, hal itu bisa bertahan hidup dengan mengorbankan rakyat yang tertindas dan menekan mereka sampai pada titik pembunuhan," tambahnya.

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home