Loading...
SAINS
Penulis: Dewasasri M Wardani 15:59 WIB | Rabu, 01 Agustus 2018

RI Pertahankan Tradisi Emas di Olimpiade Fisika Internasional

Ilustrasi. Kontingen Indonesia kembali mempertahankan tradisi emas dalam International Physics Olympiad (IPhO) 2018 di Lisabon, Portugal (28/7). Dalam kompetisi tersebut, Indonesia meraih 1 emas, 1 perak, dan 3 perunggu. (Foto: kemlu.go.id)

LISABON, SATUHARAPAN.COM – Indonesia kembali mempertahankan tradisi emas dalam International Physics Olympiad (IPhO) 2018 di Lisabon, Portugal Sabtu (28/7). Dalam kompetisi tersebut, Indonesia meraih satu emas, satu perak, dan tiga perunggu. Dengan demikian, semua peserta dari Indonesia meriah medali.

Medali emas diraih Johanes Suhardjo dari SMAK Frateran Surabaya. Medali perak diraih oleh Jason Jovi Brata dari SMAK 1 BPK Penabur Jakarta. Medali perunggu diraih oleh Ahmad Aufar Thoriq dari SMA Semesta BBS Semarang, Bryant Juspi dari SMA Darma Yudha Pekanbaru, dan Raditya Adhidarma Nugraha dari SMAN 1 Yogyakarta.

International Physics Olympiad (IPhO) atau yang biasa dikenal dengan Olimpiade Fisika Internasional, berlangsung pada Sabtu (21/7) – Minggu (29/7) 2018.

Siswa sekolah menengah dari 87 negara, berkompetisi untuk meraih nilai tertinggi dalam ujian yang disiapkan oleh komite Olimpiade Fisika Internasional. Setiap negara umumnya mengirimkan lima orang perwakilan siswa.

Dari 87 negara tersebut, 17 negara meraih medali emas. 11 dari 17 negara tersebut merupakan negara Asia, 4 negara Eropa, 1 Amerika Serikat, dan 1 Australia.

“Setiap siswa harus menjalankan dua jenis ujian fisika, yaitu theoretical and experimental", kata Dr Syamsu Rosid yang merupakan ketua delegasi Indonesia di Olimpiade Fisika Internasional 2018.

Pria yang juga, merupakan dosen di Fakultas MIPA Universitas Indonesia, mengatakan bahwa kelima siswa Indonesia di Olimpiade Fisika Internasional berasal dari provinsi yang berbeda-beda, dan telah melewati seleksi nasional yang sangat ketat.

Menanggapi kemenangannya di Olimpiade Fisika Internasional, peraih medali emas Indonesia, Johanes Suhardjo, mengatakan bahwa ia sangat bahagia, telah mampu mengharumkan nama Indonesia. Setelah olimpiade, Johanes akan fokus mencari sekolah terbaik untuk melanjutkan studi sarjananya.

Hadir pada acara penutupan, Duta Besar RI untuk Portugal, Ibnu Wahyutomo, menyampaikan bahwa kemenangan anak-anak Indonesia ini menjadi hadiah manis ulang tahun kemerdekaan Indonesia ke-73 dua minggu lagi.

“Kemenangan ini merupakan bukti sekali lagi bahwa pelajar Indonesia memiliki potensi yang sama tingginya dengan pelajar lain di dunia", kata  Dubes Ibnu Wahyutomo.

Sehari sebelum pengumuman, KBRI Lisabon juga mengadakan makan malam bersama tim Indonesia untuk mendoakan kemenangan tim Indonesia.

Olimpiade Fisika Internasional, merupakan kompetisi tahunan untuk siswa sekolah menengah yang bertujuan untuk mempromosikan fisika, dan interaksi antar siswa internasional. Olimpiade Fisika Internasional tahun lalu diselenggarakan di Yogyakarta, Indonesia. (kemlu.go.id)

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home