Loading...
EKONOMI
Penulis: Melki Pangaribuan 18:34 WIB | Rabu, 08 Maret 2017

RI Tawarkan Investor Korsel Sektor Ekonomi Kreatif

Kepala BKPM, Thomas Trikasih Lembong (kiri) saat konferensi pers paparan capaian realisasi investasi Triwulan III 2016, di kantor BKPM, Jakarta, hari Kamis (27/10/2016). (Foto: Dok. BKPM)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Kepala BKPM, Thomas Trikasih Lembong (Tom), mengatakan bahwa sektor ekonomi kreatif akan menjadi salah satu unggulan yang ditawarkan oleh pemerintah untuk menarik investasi dari Korea Selatan dalam Indonesia Korea Business Summit pekan depan.

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) bersama salah satu media utama Korea Selatan, Chosunilbo akan menjadi host bersama dalam Indonesia Korea Business Summit di Hotel Shangri-La, Jakarta, hari Selasa (14/3) mendatang. Acara tersebut diperkirakan akan dihadiri oleh lebih dari 500 peserta terdiri dari 365 peserta Korea dan 150 peserta dari Indonesia.

Tom menyampaikan bahwa kegiatan Indonesia-Korea Business Summit tersebut merupakan tindak lanjut dari kunjungan Presiden Jokowi ke Korea Selatan pada bulan Mei 2016.

“Sektor ekonomi kreatif akan menjadi salah satu sektor yang akan dibahas khusus dalam kegiatan tersebut. Ini penting karena industri ekonomi kreatif Korea Selatan tergolong maju,” kata Tom dalam konferensi pers mengenai Indonesia-Korea Business Summit 2017 di kantor BKPM, Jakarta, hari Rabu (8/3).

Menurut Tom, dalam sesi ekonomi kreatif tersebut akan hadir beberapa pembicara utama di antaranya Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), perwakilan perusahaan ekonomi kreatif di Indonesia, kemudian Seoul Center for Creative Economy and Innovation serta perusahaan ekonomi kreatif asal Korea Selatan.

”Kerja sama dalam bidang ekonomi kreatif ini diharapkan dapat menjadi motor dalam meningkatkan investasi Korea Selatan ke Indonesia,” lanjutnya.

Turut hadir dalam konferensi pers tersebut, Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Triawan Munaf, yang menyampaikan mengenai strategi yang akan dilakukan oleh pemerintah Indonesia dalam bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan ekonomi kreatif asal negeri Ginseng tersebut.

Selain ekonomi kreatif, pemerintah juga mengalokasikan sesi khusus untuk membahas mengenai sektor industri manufaktur, energi, dan pariwisata serta konektifitas transportasi udara.

“Industri manufaktur masih menjadi sektor utama investasi dari Korea Selatan di Indonesia. Kontribusi sektor manufaktur mencapai 71 persen, sektor pertambangan 12 persen, listrik, gas dan air 6 persen , serta perdagangan 3 persen, ” katanya.

Dari data BKPM, investasi dari Korea Selatan selama lima tahun terakhir periode 2012-2016 mencapai USD 7,5 miliar terdiri dari 7.607 proyek. Jumlah investasi tersebut membuat posisi Korea Selatan berada di posisi ketiga di bawah Singapura (USD 30,4 miliar) dan Jepang (USD 18 miliar) , serta di atas Malaysia (USD 7,2 miliar) dan Amerika Serikat (USD 7 miliar).

Selain Kepala BKPM, beberapa pembicara utama dalam sesi-sesi yang telah disiapkan adalah Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar, Menteri Perdagangan, Industri dan Energi Korea Selatan, CEO Kotra dan perusahaan-perusahaan top konglomerasi Korea Selatan dan swasta nasional. (PR)

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home