Loading...
EKONOMI
Penulis: Windrarto 13:21 WIB | Jumat, 19 Juli 2013

Rupiah Melemah, BI Lelang FX Swap

sumber: forex-saham

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Bank Indonesia (BI) melaksanakan lelang FX Swap sebagai upaya memperkuat stabilitas tukar rupiah yang melemah terhadap dolar Amerika. Jumat (19/7) pagi, nilai tukar rupiah kembali melemah yakni turun 95 poin dari posisi sebelumnya menjadi Rp10.140 per dolar AS dalam transaksi antarbank di Jakarta.

Keterangan Deputi Gubernur BI, Perry Wariyo, di Jakarta, Jumat (19/7), target lelang FX Swap oleh BI sebesar USD 500 juta dengan tenor 1, 3, dan 6 bulan. Respons penawaran ini, lanjutnya, jauh melebihi target. Jumlah penawaran yang masuk, ujarnya, sebesar USD 1.240 juta. Dari jumlah penawaran tersebut, jumlah FX Swap yang dimenangkan sebesar USD 600 juta.

“Hal ini menunjukkan semakin kuatnya kepercayaan pasar terhadap kondisi likuiditas di pasar domestik, khususnya likuiditas valas,” papar Perry Warjiyo.

Lelang FX Swap merupakan bagian dari penguatan bauran kebijakan yang ditempuh BI dengan tiga tujuan. Pertama, lelang FX swap merupakan bagian penguatan operasi moneter Bank Indonesia untuk pengelolaan likuiditas valas dan rupiah di pasar. Kedua, lelang FX swap dimaksudkan sebagai instrumen lindung nilai (hedging) bagi investor maupun pengusaha terhadap risiko pergerakan nilai tukar Rupiah atas kebutuhan likuiditas valas dan rupiahnya. Ketiga, lelang FX Swap ini merupakan salah satu upaya Bank Indonesia dalam mendorong pendalaman pasar melalui pembentukan harga yang lebih efisien dan transparan, serta pengayaan instrumen, sehingga pelaku pasar tidak hanya bergantung pada instrumen cash market dalam pengelolaan likuiditasnya.

Yakin Memitigasi

Dengan berbagai langkah penguatan bauran kebijakan yang ditempuhnya, BI meyakini akan semakin memperkuat stabilitas nilai tukar rupiah, pengendalian inflasi, maupun stabilitas sistem keuangan secara keseluruhan. Kenaikan suku bunga BI Rate maupun deposit facility yang telah ditempuh diyakini telah cukup untuk memitigasi dampak temporer kenaikan harga BBM terhadap inflasi sehingga diprakirakan inflasi akan kembali normal mulai September 2013.

Nilai tukar rupiah dewasa ini juga telah menggambarkan kondisi pasar dan fundamental perekonomian. Demikian pula, penyesuaian yield SBN yang telah terjadi baik di pasar primer maupun sekunder juga telah cukup tinggi. Sangat menariknya imbal hasil ini dan semakin menguatnya kepercayaan pasar merupakan momentum bagi investor untuk kembali melakukan pembelian aset keuangan di pasar domestik.

Dalam mengantisipasi akan semakin besarnya aliran modal portofolio investasi ke Indonesia, ke depan Bank Indonesia akan melakukan lelang swap secara regular. Hal ini dimaksudkan agar FX Swap semakin dapat digunakan sebagai instrumen lindung nilai bagi investor dan semakin memperdalam pasar keuangan di Indonesia.

Pertumbuhan Melambat
Soal kian melemahnya rupiah, menurut Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada, sebagaimana diberitakan Antara, seiring dengan ekspektasi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang cenderung melambat.

Ia menambahkan, pernyataan salah satu pejabat pemerintah bahwa level Rp10.000 per dolar AS bukanlah batasan psikologis menimbulkan asumsi bahwa pelemahan rupiah masih bisa berlanjut.

"Selain itu, pernyataan BI bahwa inflasi Juli bisa lebih tinggi direspons negatif oleh pasar karena laju ekonomi domestik masih akan terbebani," katanya. Apalagi, ia menambahkan, dampak eksternal dari perlambatan ekonomi China menambah sentimen negatif bagi mata uang Indonesia.


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home