Rusia Ajukan Pengeluaran Pertahanan Yang Besarnya Pecahkan Rekor
Anggaran sebesar 32,5% untuk pertahanan itu diperlukan saat Rusia mengejar kemenangan dalam perang Ukraina.
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Pemerintah Rusia ingin mengalokasikan 32,5% dari pengeluarannya tahun depan untuk pertahanan, jumlah yang memecahkan rekor dan naik dari 28,3% yang dilaporkan tahun ini, karena Moskow berupaya menang dalam perang di Ukraina.
Rancangan anggaran pemerintah yang dirilis hari Senin (30/9) mengusulkan pengeluaran sekitar 13,5 triliun rubel (lebih dari US$145 miliar) untuk pertahanan nasional. Jumlah tersebut sekitar tiga triliun rubel (US$32 miliar) lebih banyak dari yang disisihkan untuk pertahanan tahun ini dan merupakan rekor sebelumnya.
Perang Ukraina adalah konflik terbesar di Eropa sejak Perang Dunia II dan telah menguras sumber daya kedua belah pihak, dengan Ukraina mendapatkan bantuan miliaran dolar dari sekutu Baratnya.
Pasukan Rusia lebih besar dan lebih lengkap daripada Ukraina, dan dalam beberapa bulan terakhir tentara Rusia secara bertahap telah mendorong mundur pasukan Ukraina di wilayah timur.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, mengunjungi Amerika Serikat pekan lalu untuk mencari dukungan finansial dan militer yang berkelanjutan saat perang mendekati tonggak sejarah tiga tahunnya pada Februari mendatang.
Presiden Rusia, Vladimir Putin, juga mencari cara untuk mempertahankan upaya perangnya karena pengeluaran militer telah memberikan tekanan besar pada ekonomi Rusia.
Awal bulan ini, bank sentral Rusia menaikkan suku bunga utamanya sebesar satu poin persentase penuh menjadi 19% untuk memerangi inflasi yang tinggi. Bank sentral tersebut memperkirakan kenaikan suku bunga lebih lanjut untuk mengembalikan inflasi dari 9,1% saat ini ke target bank sebesar 4% pada tahun 2025.
Menurut rancangan anggaran, pengeluaran untuk pertahanan akan menurun pada tahun 2026.
Anggaran yang diusulkan masih dapat berubah karena harus melalui tiga pembacaan di Duma Negara, majelis rendah parlemen Rusia, dan kemudian diserahkan ke Dewan Federasi, majelis tinggi, sebelum Presiden Rusia, Vladimir Putin, menandatanganinya menjadi undang-undang.
Panggilan Wajib Militer
Sementara itu, Putin pada hari Senin (1/10) menandatangani perintah pemanggilan untuk 133.000 wajib militer dalam wajib militer musim gugur, yang merupakan jumlah rutin untuk kampanye wajib militer musiman.
Pada bulan September, ia memerintahkan militer negara itu untuk menambah jumlah pasukan Rusia sebanyak 180.000 menjadi total 1,5 juta. Total personel militer akan menjadi sekitar 2,4 juta.
Dalam semalam, Rusia menembakkan rudal dan pesawat nirawak ke 11 wilayah Ukraina, kata angkatan udara Ukraina pada hari Senin, dalam serangan udara ke-33 berturut-turut di belakang garis depan dan mencetak rekor baru serangan pesawat nirawak setiap bulan.
Itu adalah pertama kalinya Rusia meluncurkan lebih dari 1.000 pesawat nirawak Shahed dalam sebulan. Itu juga pertama kalinya pesawat nirawak buatan Iran digunakan dalam setiap serangan udara pada setiap hari dalam sebulan.
Di Kiev, beberapa ledakan dan tembakan senapan mesin terdengar sepanjang malam saat pertahanan udara ibu kota Ukraina menangkis serangan pesawat nirawak selama lima jam.
Tidak ada korban jiwa yang dilaporkan di Kiev atau di tempat lain, meskipun "objek infrastruktur penting" terbakar di wilayah Mykolaiv selatan, kata Gubernur Vitalii Kim, tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Rusia semakin banyak menggunakan pesawat nirawak Shahed, daripada rudal yang lebih mahal, dalam pemboman udaranya terhadap kota-kota Ukraina sejak invasi skala penuh ke negara tetangganya pada Februari 2022.
Rusia meluncurkan lebih dari 1.300 pesawat nirawak Shahed ke Ukraina pada bulan September saja — jumlah serangan pesawat nirawak tertinggi dalam satu bulan sejak perang dimulai.
Ukraina juga telah mengembangkan generasi baru pesawat nirawak untuk medan perang dan untuk serangan jarak jauh jauh di dalam Rusia. Lebih dari 100 pesawat nirawak Ukraina ditembak jatuh di atas Rusia pada hari Minggu (29/9), kata pejabat Rusia.
Pada hari Senin (30/9) juga, Putin merilis sebuah video yang menandai ulang tahun kedua aneksasi empat wilayah Ukraina dan kembali menuduh Barat mengubah Ukraina menjadi "pangkalan militer yang ditujukan ke Rusia."
Putin berbicara untuk menandai pencaplokan wilayah Donetsk, Luhansk, Kherson, dan Zaporizhzhia di Ukraina setelah referendum yang diadakan pada tahun 2022 yang dikecam oleh Barat sebagai penipuan. Rusia juga mencaplok Krimea secara ilegal pada tahun 2014.
Sejak tahun 2022, Putin mengatakan, bisnis di wilayah yang diduduki sedang "dipulihkan secara aktif" dan rumah sakit serta sekolah sedang dibangun kembali.
Ribuan warga Ukraina melarikan diri dari keempat wilayah tersebut sebagai akibat dari invasi Rusia, tetapi Putin mengatakan operasi militer Rusia di negara itu adalah untuk mempertahankan "kesejahteraan" penduduk dan "masa depan anak-anak dan cucu-cucu kita." (AP)
Editor : Sabar Subekti
RI Evakuasi 40 WNI dari Lebanon via Darat
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Republik Indonesia mengevakuasi 40 Warga ...