Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 19:07 WIB | Jumat, 11 Maret 2022

Rusia Izinkan Sukarelawan Bergabung dalam Pasukan Invasi ke Ukraina

Presiden Rusia, Vladimir Putin, memimpin pertemuan dengan anggota Dewan Keamanan melalui panggilan telekonferensi di kediaman negara Novo-Ogaryovo di luar Moskow, Rusia, pada 3 Maret 2022. (Foto: dok. AFP)

MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengatakan pada hari Jumat (11/3) bahwa ia ingin mengizinkan sukarelawan untuk berperang melawan pasukan Ukraina dan menyetujui menyerahkan sistem rudal Barat yang direbut kepada pejuang pemberontak yang didukung Rusia.

Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu, mengusulkan untuk menyerahkan sistem anti tank buatan Amerika seperti Javelin dan Stinger kepada para pejuang dari daerah pemberontak Luhansk dan Donetsk.

Putin, berbicara pada pertemuan dewan keamanan Rusia, mengatakan dia mendukung gagasan seperti itu. Dia juga mengatakan bahwa mereka yang ingin menjadi sukarelawan untuk berperang dengan pasukan yang didukung Rusia harus diizinkan.

Shoigu mengatakan ada 16.000 sukarelawan di Timur Tengah yang siap datang untuk berperang dengan pasukan yang didukung Rusia.

Kremlin mengatakan pada hari Jumat bahwa pejuang dari Suriah dan Timur Tengah akan diizinkan untuk berperang untuk Rusia di Ukraina, setelah Presiden Vladimir Putin mendukung rencana untuk mengirim sukarelawan untuk berperang di sana.

Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengatakan kepada wartawan bahwa menteri pertahanan Rusia telah mengatakan bahwa “sebagian besar dari mereka yang ingin dan yang meminta (untuk berperang) adalah warga negara-negara Timur Tengah dan Suriah.”

Rusia adalah mitra kunci bagi Presiden Suriah, Bashar al-Assad, ketika perang pecah, bersatu di pihaknya dalam konflik pada 2015 dan mengubah gelombang pertempuran untuk mendukung rezim.

Peskov mengatakan keputusan untuk mengirim pejuang sukarelawan ke Ukraina dapat diterima, mengklaim bahwa Amerika Serikat mendukung langkah-langkah untuk mengirim tentara bayaran untuk berperang bersama tentara Kiev di Ukraina.

Rusia melancarkan invasi besar-besaran di Ukraina akhir bulan lalu, memicu eksodus pengungsi di Eropa dan tuduhan kejahatan perang.

“Jika Barat sangat antusias dengan kedatangan tentara bayaran, maka kami juga memiliki sukarelawan yang ingin berpartisipasi,” kata Peskov kepada wartawan.

Ukraina telah mengumumkan pembentukan kontingen sukarelawan asing untuk diintegrasikan ke dalam angkatan bersenjatanya untuk melawan pasukan Rusia di wilayahnya. (AFP/Reuters)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home