Rusia Serang Fasilitas Energi Ukraina di Rivne
NATO janjikan bantuan senjata lagi untuk pertahanan udara Ukraina.
KIEV, SATUHARAPAN.COM-Drone yang diluncurkan Rusia menyerang fasilitas energi di wilayah Rivne, Ukraina, kata operator jaringan nasional Ukrenergo pada Rabu (10/7).
Kebakaran telah terlokalisasi di lokasi tersebut dan tidak ada korban jiwa yang dilaporkan, menurut gubernur wilayah Rivne, Oleksandr Koval.
Serangan itu menyebabkan pemadaman listrik sementara bagi konsumen di wilayah tersebut, kata Ukrenergo.
Kiriman Senjata NATO
Sementara itu, dilaporkan bahwa NATO telah memesan rudal anti-pesawat Stinger senilai hampir US$700 juta atas nama beberapa negara anggota, kata Sekretaris Jenderal aliansi, Jens Stoltenberg, pada hari Selasa (9/7).
“Baru hari ini, NSPA (lembaga pengadaan NATO) menandatangani kontrak multinasional baru untuk rudal Stinger senilai hampir US$700 juta,” katanya pada pertemuan para pemimpin industri pertahanan di sela-sela KTT NATO di Washington DC, Amerika Serikat.
Kontrak terakhir untuk rudal Stinger, yang dibuat oleh divisi Raytheon RTX, diberikan pada Mei 2022 ketika Angkatan Darat AS mengontrak rudal anti-pesawat senilai US$625 juta untuk mengisi kembali stok yang dikirim ke Ukraina.
Rudal Stinger yang ditembakkan dari bahu sangat diminati di Ukraina, di mana mereka berhasil menghentikan serangan udara Rusia, dan di negara-negara tetangga di Eropa yang khawatir mereka juga perlu memukul mundur pasukan Rusia.
Pesanan NATO untuk Stinger akan menjaga jalur produksi tetap berjalan hingga tahun 2029, kata juru bicara RTX kepada Reuters.
Rusia Klaim Munguasai Pemukiman Ukraina di Yasnobrodivka
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pada hari Selasa (9/7) bahwa pasukannya telah menguasai pemukiman Yasnobrodivka di wilayah Donetsk di Ukraina timur, katanya dalam sebuah laporan di aplikasi pesan Telegram.
Ukraina tidak mengakui kerugian tersebut dan mengidentifikasi desa tersebut sebagai salah satu dari beberapa desa tempat pasukannya mempertahankan posisi.
Kementerian Pertahanan Rusia, dalam laporan hariannya mengenai garis depan, mengatakan: “Sebagai hasil dari tindakan tegas, unit-unit dari kelompok pasukan ‘pusat’ membebaskan pemukiman Yasnoborivka… dan meningkatkan posisi taktis mereka.”
Staf Umum Ukraina mengatakan desa tersebut adalah satu dari sembilan desa di sektor Pokrovsk di wilayah Donetsk, sebelah barat kota Donetsk yang dikuasai Rusia, di mana pasukannya telah bertahan dari lebih dari 20 upaya Rusia untuk menyerang selama 24 jam terakhir.
Laporan tersebut mengatakan sektor Pokrovsk merupakan wilayah dengan jumlah bentrokan tertinggi di sepanjang garis depan sepanjang 1.000 kilometer (600 mil). Reuters tidak dapat memverifikasi laporan medan perang secara independen dari kedua belah pihak.
Militer Rusia mengatakan mereka telah merebut serangkaian desa dalam perjalanan lambatnya melalui wilayah Donetsk di Ukraina setelah mereka merebut kota utama Avdiivka pada bulan Februari.
DeepState, sebuah blog militer Ukraina yang populer, tidak menyebutkan Yasnoborivka di akun garis depannya, namun melaporkan pertempuran sengit di daerah sekitarnya. Dikatakan bahwa pasukan Rusia berusaha mengamankan kendali atas dua desa di utara.
“Hari ini adalah hari yang sulit di wilayah tersebut,” katanya. (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Dunia Dalam Krisis Polusi Plastik, Tapi Perundingan Perjanji...
BUSAN, KOREA SELATAN, SATUHARAPAN.COM-Negara-negara di dunia menyelesaikan perundingan perjanjian ak...