Saeb Erekat, Negosiator Palestina Meninggal Karena COVID-19
RAMALLAH, SATUHARAPAN.COM-Saeb Erekat, juru bicara Palestina terkemuka selama beberapa dekade, meninggal pada hari Selasa (10/11) setelah tertular COVID-19, kata seorang anggota senior partainya, Fatah. Dia berusia 65 tahun.
Erekat adalah kepala negosiator dalam pembicaraan damai yang ditengahi Amerika Serikat dengan Israel yang runtuh pada tahun 2014. Erekat juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) dan anggota faksi paling kuat, Fatah.
Dia adalah pendukung kuat solusi dua negara dari konflik dengan Israel dan melontarkan kritik tajam terhadap kebijakan permukiman di tanah yang diduduki, yang katanya dapat menghancurkan prospek untuk Palestina yang layak.
Erekat mengkonfirmasi terinfeksi virus corona pada 8 Oktober. Pada 2017 ia menjalani transplantasi paru-paru di Amerika Serikat, yang menurunkan sistem kekebalannya.
Dia dilarikan dari rumahnya di kota Jericho di Tepi Barat ke Hadassah Medical Center di Israel pekan lalu. Dokter menempatkannya di ruang dengan ventilator dan dalam keadaan koma yang diinduksi secara medis setelah kondisinya memburuk.
Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, berduka atas kepergian "temannya" Erekat pada hari Selasa. Dia menggambarkan kematian negosiator veteran Palestina sebagai "kehilangan besar" bagi rakyatnya.
"Kepergian seorang saudara dan seorang teman, pejuang besar, Dr. Saeb Erekat, merupakan kerugian besar bagi Palestina dan rakyat kami, dan kami sangat sedih," kata Abbas dalam sebuah pernyataan tak lama setelah kematian Erekat diumumkan. (Reuters/AFP)
Editor : Sabar Subekti
Niger Tangguhkan Izin Operasional BBC Tiga Bulan
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM - Otoritas Niger telah menangguhkan izin operasional siaran stasiun BBC yang...