Sandiaga Uno Tidak Bisa Bantah Namanya di Panama Paper
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Tempo secara eksplisit menyebut nama Sandiaga Uno sebagai salah satu tokoh yang perusahaannya menjadi klien Mossack Fonseca, yang jutaan dokumennya bocor yang kemudian dikenal sebagai Panama Paper atau Dokumen Panama.
Dalam dokumen tersebut tergambar bagaimana firma hukum yang berbasis di Panama itu itu bekerjasama dengan bank untuk menjajakan kerahasiaan finansial pada politikus, penipu, mafia narkoba, sampai miliuner, selebritas dan bintang olahraga kelas dunia.
Menurut Tempo, nama Sandiaga Uno adalah salah satu nama dari Indonesia yang ada dalam dokumen diperoleh oleh sebuah konsorsium jurnalis global yang tergabung dalam International Consortium of Investigative Journalists (ICIJ), bersama dengan koran dari Jerman SüddeutscheZeitung serta dianalisis oleh lebih dari 100 organisasi pers dari seluruh dunia.
Dari Indonesia media yang terlibat dalam proyek investigasi ini adalah Tempo.
Dalam dokumen tersebut dilaporkan setidaknya ada 128 politikus dan pejabat publik dari seluruh dunia namanya tercantum pada dokumen ini.
Dari Indonesia, selain Sandiaga Uno, ada nama-nama para miliarder ternama yang setiap tahun masuk dalam daftar orang terkaya versi Forbes Indonesia juga bertebaran dalam dokumen Mossack Fonseca.
Sandiaga Uno, pengusaha yang populer di kalangan entrepreneur muda dan kini sedang menjajaki untuk bertarung dalam Pilgub DKI Jakarta 2017, dengan santai menanggapi laporan yang mengatakan dirinya ada pada Dokumen Panama.
Lewat akun twitter resminya, Sandiaga Uno memberikan klarifikasi kepada followernya yang menanyakan hal itu.
"Saya fikir sangat positif untuk secara penuh membuka investasi yang Anda miliki ketika Anda ingin menjadi pejabat publik," kata Sandiaga Uno, dalam Bahasa Inggris, hari ini (5/4).
"Saya 20 tahun di bisnis investment, praktik yang berlaku di dunia investasi internasional demikian. Tidak bisa dibantah," kata dia, ketika salah seorang followernya meminta dia membantah apa yang dilaporkan oleh Tempo.
Sebelumnya, jawaban bernada serupa telah ia berikan kepada reporter Tempo yang menanyakan hal itu kepadanya. Sandiaga mempersilakan media mempublikasikan nama-nama perusahaan offshore miliknya.
"Saya memang punya rencana membuka semuanya karena saya sekarang dalam proses mencalonkan diri menjadi pejabat publik," kata dia.
Editor : Eben E. Siadari
Pidato Penerima Nobel Perdamaian: Korban Mengenang Kengerian...
OSLO, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria Jepang berusia 92 tahun yang selamat dari pengeboman atom Amerika...