Loading...
RELIGI
Penulis: Endang Saputra 07:24 WIB | Jumat, 01 April 2016

“Santri Benteng Terhadap Perusak Bangsa dan Negara”

Asisten Teritorial (Aster) Panglima TNI Mayjen TNI Wiyarto pada acara Ekspedisi Islam Nusantara dengan tema “Deradikalisasi dan Anti Narkoba” serta Peresmian Studio Pondok Pesantren dan Pondok Cerdas Keluarga Pesantren di Pesantren KHAS Kempek, Cirebon, Jawa Barat, har Kamis (31/3). (Foto: Puspen TNI)

CIREBON, SATUHARAPAN.COM – Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengatakan, Santri merupakan sebagai benteng terhadap perusak generasi muda bangsa Indonesia, dan santri harus bisa selalu membentengi diri terhadap pengaruh negatif.

“Para santri harus bangga menjadi kader NU karena peran NU sejak dulu telah banyak terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan meminta agar santri selalu tetap menjadi motor penggerak pemersatu kemajuan bangsa serta mengajak para Kyai agar senantiasa bersama-sama berjuang mewujudkan Indonesia emas,” kata Panglima TNI yang disampaikan oleh Asisten Teritorial (Aster) Panglima TNI Mayjen TNI Wiyarto pada acara Ekspedisi Islam Nusantara dengan tema “Deradikalisasi dan Anti Narkoba” serta Peresmian Studio Pondok Pesantren dan Pondok Cerdas Keluarga Pesantren di Pesantren KHAS Kempek, Cirebon, Jawa Barat, har Kamis (31/3).

Pada pembekalan yang bertajuk “Memahami Ancaman, Menyadari  Jati Diri Sebagai Modal Membangun Menuju Indonesia Emas”, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengingatkan kepada para santri mengenai ancaman yang sedang dan akan dihadapi bangsa Indonesia, melalui Proxy War.  Ancaman tersebut telah melanda setiap lini kehidupan berbangsa, bernegara bahkan ditengah kehidupan keluarga.

Menurut Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, konkrit ancaman tersebut seperti demo anarkis buruh perusahaan, tawuran pelajar dan mahasiswa, penyalahgunaan narkoba, memecah belah TNI-Polri, memecah belah Parpol serta rekayasa sosial yang memanfaatkan media. Semua kejadian itu dirancang dan dikendalikan oleh pihak yang tidak kelihatan dengan memanfaatkan orang dalam, sehingga tanpa disadari bangsa Indonesia sedang menuju kehancuran.

Diakhir pembekalannya, Panglima TNI menyampaikan lima pesan kepada para santri, yaitu: dalam menjalankan kehidupan sehari-hari diharuskan menebarkan salam, jalin silaturahmi, saling menasehati, perbanyak kebajikan, dan cegah segala bentuk kemungkaran.

Acara dilanjutkan dengan penyerahan secara simbolis Studio Pesantren Kebangsaan dan Pondok Cerdas Pesantren dari Direktur Utama TV BMW Arvin Miracelova kepada Ketua Ponpes KHAS Kempek KH Mustofa.  Pondok Cerdas Bangsa adalah Program Teritorial TNI dalam rangka turut mencerdaskan kehidupan bangsa. Program ini telah diresmikan oleh Kapuspen TNI Mayjen TNI Tatang Sulaiman dan Direktur Utama TV BMW Arvin Miracelova pada tanggal 3 Oktober 2015 di Cilegon, dalam rangka HUT TNI ke-70.

Kegiatan ini guna mendukung Program TV Pemberdayaan (TV BMW, TV Kolaborasi TNI dan rakyat Indonesia) yang diresmikan oleh Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo pada tanggal 8 Agustus 2015, di Balai Media TNI, Salemba, Jakarta Pusat.  Konsep Program Pondok Cerdas Warga memiliki enam Program Bilik Utama yaitu: Perpustakaan Digital Warga, Studio Gotong Royong, Layar Tancap Satelit Warga, Sanggar Talenta Warga, Diklat Screen Warga dan UMKM TV Store Warga.

Melalui jejaring Studio Bina Pesantren Afiliasi TV BMW, Puspen TNI dan Pondok Cerdas Umat yang dibina oleh TNI dan NU dalam rangka membangun bersama tembok  Proxy War media yang kuat diabadikan kepada rakyat Indonesia. Juga terdapat bilik perpustakaan digital para produksi berbasis teknologi anak bangsa dan potensi lokal sebagai pusat bina konten masyarakat. Didukung oleh CSR, sponsor dan program lisensi.

Hadir pada acara tersebut antara lain, Pangdam III/Slw Mayjen TNI Hadi Prasojo, Kapuspen TNI Mayjen TNI Tatang Sulaiman, Kadispenad Brigjen TNI Sabrar Fadhilah, Ketua PB Nahdatul Ulama Marsudi Suud, Ketua Ponpes KHAS Kempek KH Mustofa, dan Dirut TV BMW Arvin serta seluruh pengasuh Ponpes KHAS Kempek. (PR)

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home