Sapi Australia Diperlakukan Brutal di Israel
ISRAEL, SATUHARAPAN.COM - Sebuah rumah potong hewan (RPH) di Israel memecat tukang jagal dan pegawai lainnya setelah sebuah rekaman perlakuan brutal sapi-sapi Australia disiarkan televisi setempat.
Rekaman itu menunjukkan para pekerja di RPH tersebut terlihat menyembelih sapi dan menggantungnya saat sapi-sapi itu masih dalam kondisi hidup.
LSM Animals Australia yang memiliki rekaman tersebut secara resmi mengajukan komplain dua pekan lalu, dan rekaman mereka disiarkan di stasiun TV Israel, Senin (8/6).
Pihak eksportir Australia mengakui terjadinya masalah manajemen di RPH Dabbah itu dan telah memperbaiki manual pelatihan pegawai RPH.
Video itu menunjukkan sapi-sapi yang telah disembelih dipindahkan ke meja berputar di mana sapi-sapi itu dalam kondisi sekarat berusaha berdiri dan terjatuh.
"Saya menonton video ini dan nyaris semua hewan ditangani secara cepat dan lebih separuhnya dalam kondisi masih hidup saat tiba digantungan, jadi sapi-sapi itu digantung dalam kondisi masih hidup," kata Direktur Eksekutif Animals Australia, Glenys Oogjes kepada ABC.
Animals Australia melaporkan temuan mereka ke Departemen Pertanian Australia pada 28 Mei lalu, dan mitranya di Israel juga melaporkan ke pihak berwajib setempat.
"Setahu saya pemerintah Israel akan menutup RPH Dabbah untuk sementara dan juga mereka akan kehilangan lisensi sertifikasi kosher," jelas OOgjes. Kosher adalah konsep Yahudi semacam konsep halal bagi umat Islam.
RPH Dabbah sangat penting di Israel sebab menyuplai sekitar 50 persen dari kebutuhan daging negara berpenduduk 7 juta jiwa itu.
Menurut otoritas perlindungan hewan Australia RSPCA kejadian ini merupakan yang kedua kalinya ditemukan di RPH di Israel, setelah kejadian serupa dua tahun lalu. (abc.net.au)
Editor : Eben Ezer Siadari
Niger Tangguhkan Izin Operasional BBC Tiga Bulan
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM - Otoritas Niger telah menangguhkan izin operasional siaran stasiun BBC yang...