Loading...
INDONESIA
Penulis: Sabar Subekti 11:39 WIB | Kamis, 19 Agustus 2021

Satgas Nemangkawi Kuasai Satu Markas KKB Papua

Kasatgas Humas Operasi Nemangkawi, Kombes Ahmad Musthofa Kamal. (Foto: Humas Polri)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Satuan Tugas (Satgas) Nemangkawi mengklaim telah berhasil menguasai satu markas kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua pimpinan Goliat Tabuni pada Senin (16/8) lalu.

Penggerebekan yang dilakukan oleh aparat TNI-Polri itu dilakukan pada sekitar pukul 15.40 WIT dan mengakibatkan seorang anggota KKB tertembak. “Berhasil menembak satu KKB dan lari bersama rekan-rekannya ke dalam hutan,” kata Kasatgas Humas Operasi Nemangkawi, Kombes Ahmad Musthofa Kamal, kepada wartawan, Rabu (18/8).

Dia menjelaskan, markas KKB itu semula terlacak oleh patroli drone di sekitar Kampung Welenggaru, Distrik Gome Utara, Kabupaten Puncak yang dipimpin oleh tim Satgas dari TNI.

Setidaknya, ditemukan ada tiga orang yang diduga KKB bersembunyi di markas tersebut. Mereka disebut Kamal kabur dan masuk ke dalam honai setelah terlacak drone. “Ketiganya melakukan tembakan ke tim Cakra,” kata Kamal.

Setelah terlibat kontak tembak, anggota kelompok separatis bersenjata yang telah dicap oleh pemerintah sebagai teroris itu kabur ke hutan. Aparat pun dapat melakukan penggeledahan di markas tersebut. “Berhasil diamankan satu pucuk senjata laras panjang jenis M16,”katanya.

Saat ini pihak TNI-Polri telah melakukan penyelidikan terkait kelompok yang bermarkas di wilayah tersebut. Dan tengah dilakukan patroli agar aktivitas masyarakat di Distrik Gome berjalan kondusif dan lancar.

“Para komandan satuan menginstruksikan kepada seluruh anggotanya agar siaga di pos masing-masing untuk menghindari aksi gangguan keamanan di wilayah Ilaga pasca terjadinya kontak tembak,” kata dia.

Sebelumnya, terjadi kontak tembak di Distrik Gome pada Senin (16/8). Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM), Sebby Sambom, mengatakan seorang anggota TNI meninggal dunia dan dua lainnya luka-luka.

Menurut dia, kontak tembak dipicu oleh pemantauan dan pengepungan yang dilakukan oleh pasukan TNI-Polri pada hari Minggu (15/8) tengah malam. “Pemantauan anggota tercium dan akhirnya kontak senjata terjadi pada siang,” kata Sebby.

Namun hal itu dibantah Kapendam XVII/Cenderawasih, Letkol Arm Reza Nur Patria. Dia mengatakan terdapat satu prajurit yang tertembak. Prajurit itu telah dibawa ke Kabupaten Mimika untuk mendapat perawatan. “Kondisi korban saat ini dalam keadaan sadar,” kata Reza.

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home