Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 08:25 WIB | Jumat, 21 Oktober 2016

Saudi: Gencatan Senjata Yaman Dilanggar

Warga Yaman pada 8 Oktober 2016 berdiri di dekat puing sebuah rumah yang dihantam sehari sebelumnya oleh dugaan serangan udara koalisi Saudi di Bajil, menewaskan satu keluarga, di provinsi Houdieda. Peerang di Yaman sejak Maret 2014 telah menewaskan 6.900 orang, 35.000 terluka dan tiga juta mengungsi. Namun upaya gencatan senjata terus mengalami kegagalan. (Foto: AFP)

YAMAN, SATUHARAPAN.COM – Koalisi militer pimpinan Arab Saudi mengatakan bahwa terjadi pelanggaran gencatan senjata oleh kelompok pemberontak Haouthi, hari Kamis (20/10). Hal ini terjadi pada hari pertama gencatan senjata untuk mengakhiri perang di Yaman.

Berarti "tidak ada gencatan senjata" di Yaman, kata juru bicara koalisi pimpinan Saudi, hari Kamis. "Tidak ada gencatan senjata sama sekali," kata Mayor Jenderal Ahmed Assiri , seperti dikutip AFP.

Namun sejauh ini tidak ada penjelasan dari pihak pemberontak Syiah Houthi. PBB sebelumnya mengumumkan gencatan senjata selama 72 jam yang disebutkan disetujui oleh para pihak.

Perang Yaman telah merenggut hampir 6.900 korban jiwa, melukai lebih dari 35 ribu orang dan menyebabkan sedikitnya tiga juta warga mengungsi sejak meletus pada Maret tahun lalu, menurut laporan PBB.

Iran Membantah

Sementara itu, Iran membantah laporan dari Amerika Serikat bahwa pihaknya terlibat dalam serangan rudal yang gagal terhadap kapal-kapal AS di lepas pantai Yaman. Dikatakan bahwa tuntutan tersebut sebagai "palsu dan paranoid".

Juru bicara kementerian luar negeri Iran, Bahram Ghasemi, seperti dikutip  kantor berita resmi IRNA, mengatakan, kabur dan kontradiktif komentar oleh para pejabat AS, dan itu palsu, paranoid dan tidak pantas.

Washington menuduh pemberontak Syiah Houthi di Yaman yang didukung Iran menembakkan rudal permukaan kepermukaan pada kapal perusak ‘’USS Mason’’ pada setidaknya dua kesempatan dalam beberapa pekan terakhir.

Ghasemi sebaliknya menuduh keterlibatan militer AS dalam perang di Yaman dengan mendukung koalisi militer pmpinan Arab Saudi.

Washington memberikan dukungan intelijen dan logistik untuk koalisi  itu dalam memerangi pemberontak di Yaman sejak Maret tahun lalu.

Washington mengatakan bahwa penembakan rudal menargetkan USS Mason, dan ditanggapi dengan serangan yang  menghancurkan tiga situs radar dikendalikan oleh pemberontak pada tanggal pekan sebelumnya.

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home