Seekor Buaya Membunuh Perempuan di Pulau Buru, Maluku
KABUPATEN BURU SELATAN, SATUHARAPAN.COM-Seekor buaya membunuh seorang perempuan yang sedang mandi di sungai di Kabupaten Buru Selatan, Maluku, kata polisi dan penduduk setempat pada hari Rabu (21/8), sementara penduduk desa kemudian menemukan beberapa bagian tubuh perempuantersebut dari tubuh reptil yang disembelih.
Indonesia adalah rumah bagi beberapa spesies buaya yang secara teratur menyerang dan membunuh manusia.
Halima Rahakbauw, 54 tahun, sedang berenang di sungai di desa Wali di Pulau Buru, Maluku setelah menghabiskan waktu pada hari Selasa (20/8) pagi mencari kerang ketika reptil tersebut menyerang.
Tetangga Rahakbauw, Rustam Ilyas, mengatakan kerabat dan teman-temannya melakukan pencarian ketika dia tidak kunjung pulang.
Setelah melihat sandal dan bagian tubuh di sungai, penduduk desa melaporkan kejadian tersebut kepada polisi yang kemudian membunuh reptil tersebut.
"Penduduk desa harus membelah perut buaya untuk mengeluarkan beberapa bagian tubuh korban," kata seorang polisi setempat. "Buaya itu cukup besar, panjangnya sekitar empat meter (12 kaki)," kata tetangga Ilyas kepada AFP.
"Korban tewas mengenaskan, kaki dan tangan ditelan buaya yang panjangnya sekitar empat meter," kata warga Desa Wali, Rustam Elyas, dilansir detikSulsel, hari Selasa (20/8/2024).
Peristiwa itu terjadi di sungai Desa Wali, Kecamatan Namrole, Buru Selatan, Maluku. "Usai mencari kerang, korban menuju sungai untuk mandi. Namun, tiba-tiba buaya muncul dan memangsa korban di dalam sungai," katanya.
Rustam menyebut, salah satu warga yang melihat kejadian itu lalu melaporkan ke Kepala Desa Wali. Kades kemudian meminta pertolongan polisi karena kaki dan tangan korban ditelan buaya. "Jadi saat korban diterkam buaya disaksikan oleh salah warga desa. Dia pun melaporkan kejadian ke warga dan Kades guna meminta pertolongan polisi," katanya.
"Polisi lalu mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) guna melumpuhkan buaya tersebut hingga mati. Warga lalu menyeret buaya ke daratan dan membelah perut guna mengambil kaki dan tangan milik korban," katanya.
Sementara itu, Polhut BKSDA Maluku, Seto membenarkan warga tewas diterkam buaya. Dia mengatakan buaya telah dibunuh untuk mengambil tangan dan kaki korban dari perut.
Sementara itu, dilaporkan bahwa pada hari Minggu (18/8), seorang penambang timah berusia 63 tahun dibunuh oleh seekor buaya di dekat sungai di Pulau Bangka di Sumatra.
Pada tahun 2018, sekelompok orang di wilayah paling timur Indonesia, Papua, membantai hampir 300 buaya sebagai balas dendam setelah seorang penduduk setempat dibunuh oleh salah satu reptil tersebut.
Pada tahun 2019, seorang ilmuwan diseret oleh buaya tawanan yang besar ke dalam kandangnya dan dibunuh di Sulawesi. (dengan AFP)
Editor : Sabar Subekti
Partai Oposisi Korea Selatan Ajukan Mosi Pemecatan Presiden ...
SEOUL, SATUHARAPAN.COM-Partai-partai oposisi Korea Selatan, hari Rabu (4/12), mengajukan mosi untuk ...