Loading...
INDONESIA
Penulis: Yan Chrisna Dwi Atmaja 15:19 WIB | Jumat, 14 Februari 2014

Sejumlah KA Alami Keterlambatan akibat Hujan Abu

Sejumlah pesawat komersial tertutup abu vulkanik di parkir di apron Bandara Adi Sumarmo, Solo, Jateng, Jumat (14/2). Hujan material vulkanik dari Gunung Kelud mengakibatkan Bandara Juanda Surabaya, Jatim, Bandara Adi Sumarmo Solo, Jateng dan Bandara Adisucipto Yogyakarta ditutup hingga batas waktu yang belum ditentukan. (Fotot: Antara)

PURWOKERTO, SATUHARAPAN.COM - Sejumlah rangkaian kereta api (KA) mengalami keterlambatan akibat hujan abu yang mengganggu wesel (sistem pemindah jalur KA) di beberapa stasiun lintas Kutoarjo hingga Kroya, Jawa Tengah.

"Abu vulkanik dari letusan Gunung Kelud, Jawa Timur, menutupi wesel-wesel di sejumlah stasiun lintas Kutoarjo hingga Kroya dengan ketebalan rata-rata 2 centimeter. Akibatnya, wesel-wesel itu mengalami gangguan, tidak bisa dibalik untuk memindahkan jalur KA," kata Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi 5 Purwokerto, Surono, di Purwokerto, Jumat (14/2).

Menurut dia, kondisi tersebut mengakibatkan perjalanan sejumlah KA mengalami keterlambatan.

Dalam hal ini, kata dia, keberangkatan KA Sawunggalih jurusan Kutoarjo-Pasarsenin sempat tertunda selama delapan menit karena harus menunggu pembersihan wesel di Stasiun Kutoarjo.

Selain itu, lanjut dia, empat KA dari PT KAI Daop 6 Yogyakarta juga mengalami keterlambatan, yakni KA Fajar Utama Yogyakarta jurusan Yogyakarta-Pasarsenen, KA Argo Lawu jurusan Solo-Gambir, KA Taksaka jurusan Yogyakarta-Gambir, dan KA Lodaya jurusan Solo-Bandung.

"KA Fajar Utama Yogyakarta yang pemberangkatannya dari Yogyakarta terlambat selama 60 menit, tiba di Stasiun Purwokerto mengalami keterlambatan hingga 90 menit. KA Lodaya mengalami keterlambatan mulai dari Stasiun Maguwo akibat gangguan wesel yang tertutup abu vulkanik, sehingga sesampainya di Stasiun Kroya terlambat 40 menit," katanya.

Menurut dia, KA Argo Lawu terlambat 25 menit dan KA Taksaka terlambat 14 menit saat tiba di Stasiun Purwokerto.

"Semua pegawai yang ada di stasiun-stasiun tersebut telah dikerahkan untuk membersihkan wesel dari debu agar wesel tidak terganggu," katanya.

Ia mengatakan bahwa hujan abu vulkanik juga berpengaruh terhadap jarak pandang masinis menjadi sedikit berkurang, sehingga kecepatan KA terpaksa dikurangi dari biasanya demi keselamatan.

"Kami instruksikan agar masinis meningkatkan kewaspadaan dan mengurangi kecepatan, hingga berhentinya hujan abu dan jarak pandang normal lagi," kata dia menambahkan.

Terkait hujan abu tersebut, Surono mengatakan bahwa PT KAI Daop 5 Purwokerto juga membagikan masker kepada penumpang KA di Stasiun Purwokerto untuk mengantisipasi masuknya debu ke dalam kereta selama perjalanan.(Ant)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home