Loading...
LAYANAN PUBLIK
Penulis: Francisca Christy Rosana 13:43 WIB | Kamis, 19 Februari 2015

Sekda: Penyelundupan Anggaran Tidak Benar

Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi DKI Jakarta Saefullah. (Foto: Dok Satuharapan.com/Prasasta Widiadi)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Saefullah mengonfirmasi tudingan kalangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI yang menyebut Pemerintah Provinsi (Pemprov) telah menyelundupkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI‎ tahun 2015 ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

Menurut konfirmasi Saefullah, berkas yang dikirim ke Kemendagri telah melalui prosedur yang benar, termasuk mengakomodasi usulan di Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) dan komisi-komisi di DPRD DKI.

‎"Soal penyelundupan anggaran tidak benar. Semua yang kita kirim berproses, ada usulan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Riwayatnya, mulai dari Musrembang sampai KUA-PPAS dan seterusnya," katanya dalam acara diskusi di lobi gedung DPRD DKI pada Rabu (18/2).

‎Lebih lanjut, Saefullah mengatakan proses input item kegiatan ataupun program kerja SKPD tahun 2015 dalam sistem e-budgeting. Item tersebut ada yang dimasukkan sebelum dan sesudah KUA-PPAS.

"Karena ini masih transisi dari manual, input e-budgeting ada yang sebelum dan sesudah KUA-PPAS," kata dia.

Saefullah juga menegaskan, draft APBD DKI tahun 2015 yang dikirim Pemprov DKI ke Kemendagri ‎telah mengakomodir seluruh masukan dan rekomendasi dari komisi-komisi di DPRD DKI. Namun, di dalam perjalanannya, terdapat perbedaan draft APBD yang dikirIm pihak eksekutif dengan legislatif.

‎"Yang kita kirim sudah ada masukan, rekomendasi komisi-komisi di dewan yang sifatnya normatif dan ‎kita lampirkan ke Kemendagri," ia menjelaskan.

Ia menambahkan, saat rapat pimpinan (rapim) pada Senin (16/2) kemarin,  eksekutif telah melakukan penelitian dalam rangka untuk mencari tahu di mana letak perbedaan draft APBD versi Pemprov DKI dengan DPRD DKI.

"Kita juga sudah lakukan penelitian, kasih stabilo. Di mana bedanya, ternyata tiap item dikerok 10 persen dari nomor 1 sampai 7 ribuan sekian," ujar dia.

‎Menurut Saefullah, apabila seluruh item anggaran program-program dan kegiatan dipangkas‎ pihak dewan sebesar 10 persen seperti itu, pembangunan puskesmas, sekolah, jembatan dan perbaikan jalan berlubang di ibu kota tidak akan berjalan.

"Jadi pemotongan 10 persen ini mengganggu program yang sudah dirancang," kata Saefullah. (beritajakarta)

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home