Loading...
DUNIA
Penulis: Melki Pangaribuan 17:37 WIB | Jumat, 30 Desember 2016

Sekitar 50.000 Warga Rohingya Lari ke Bangladesh

Ilustrasi. Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Menlu Retno Marsudi (kanan) dan Dirut Pelindo II Elvyn G. Masassya (tengah) memeriksa bantuan kemanusiaan yang akan dikirim untuk pengungsi Rohingya dan Rakhine di Dermaga III Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta, Kamis (29/12). Presiden Joko Widodo melepas sebanyak 10 kontainer yang berisi mi instan, terigu, biskuit, makanan bayi, sarung dan selimut untuk dikirim ke pengungsi Rohingnya dan Rakhine di Myanmar. (Foto: Antara)

DHAKA, SATUHARAPAN.COM -  Sekitar 50.000 warga muslim Rohingya melarikan diri ke Bangladesh dari Myanmar, kata Kementerian Luar Negeri di Dhaka pada Kamis (29/12), mencari perlindungan dari penindakan keras militer.

Bangladesh meningkatkan patroli untuk mencoba mengekang arus pengungsi yang menyeberangi perbatasan sejak mencuatnya kerusuhan di negara bagian Rakhine di Myanmar pada awal Oktober.

Kementerian Luar Negeri memanggil duta besar Myanmar untuk menyampaikan “kekhawatiran atas arus masuk” puluhan ribu anggota etnis minoritas yang tidak memiliki kewarganegaraan tersebut.

“(Kami) menyebutkan bahwa sekitar 50.000 penduduk Myanmar mencari perlindungan ke Bangladesh sejak 9 Oktober 2016,” kata kementerian dalam sebuah pernyataan.

Perbatasan Rakhine adalah rumah bagi Rohingya - kelompok minoritas muslim yang dimusuhi mayoritas Buddha Myanmar.

Dhaka juga meminta pemulangan awal semua penduduk Myanmar yang tinggal di negara yang mayoritas penduduknya adalah umat Islam itu, termasuk sekitar 300.000 Rohingya. Sebagian besar di antaranya tinggal secara ilegal.

Seorang juru bicara Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (United Nations High Commissioner for Refugees/UNHCR) mengatakan kepada AFP bahwa sedikitnya 43.000 Rohingya mencari perlindungan di Bangladesh sejak Oktober.

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home