Loading...
INDONESIA
Penulis: Bayu Probo 09:54 WIB | Senin, 29 Desember 2014

Sekum PGI: Di Papua Slogan Kerja Jokowi Terbukti

Sekum PGI: Di Papua Slogan Kerja Jokowi Terbukti
Presiden Jokowi menyapa kerumunan di Kabupaten Sorong. (Foto-foto: Gomar Gultom)
Sekum PGI: Di Papua Slogan Kerja Jokowi Terbukti
Massa berebut bersalaman dengan Jokowi.

WAMENA, SATUHARAPAN.COM – Sekretaris Umum Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia Pdt Gomar Gultom menyertai Presiden RI Joko Widodo pada kunjungannya ke Papua seusai merayakan Natal. Ketahanan presiden yang akrab disapa Jokowi ini dalam bertemu dengan rakyat Papua dikomentarinya, “Slogan kerja-kerja-kerja bukan sekadar slogan kosong, tapi mendapat pembuktian.”

Dalam akun Facebook-nya, Minggu (28/12) Gomar Gultom menulis, “Mengikuti perjalanan bersama Jokowi dari Jayapura ke Wamena dan kemudian ke Sorong sungguh pengalaman yang sangat berharga buat saya. Banyak aksi yang inspiratif di samping hal-hal lucu di sana-sini.”

“Di Wamena Jokowi kembali menegaskan bahwa ia ingin mendengar. ‘Tidak banyak yang ingin saya katakan, saya ingin lebih banyak mendengar...’. Dan Jokowi pun secara spontan mengajak beberapa penduduk naik podium untuk menyampaikan harapannya. Sedikitnya enam bapa dan mama (sebutan untuk laki-laki dan perempuan Papua, Red) dengan koteka dan telanjang dada naik ke panggung, bicara kepada Jokowi di hadapan masyarakat.”

Yang juga mengejutkan adalah aksinya yang tiba-tiba turun dari podium dan mendatangi warga yang ada di lapangan, menyalami mereka hingga di tengah masyarakat, tanpa pengawalan.

Dalam iringan kendaraan selama di Wamena, dua kali kendaraannya berhenti dan Jokowi turun dari mobil menjumpai warga yang berdiri di tepi jalan. Sontak saja hal ini membuat masyarakat histeris menyalaminya, dan menimbulkan was-was yang tak terhingga di kalangan petugas pengamanan. Hal yang sama terjadi di Sorong. Bahkan di Padar Sentral, Jokowi dikerubuti para pedagang.

Sisi lain adalah ketahanannya yang tak kenal istirahat sejak pagi hingga larut malam meskipun dipadati perjalanan, upacara, dan pertemuan. Slogan kerja-kerja-kerja bukan sekadar slogan kosong, tapi mendapat pembuktian. Beberapa wartawan yang ikut dalam rombongannya sudah mulai kepayahan. Saya sendiri dengan terpaksa beberapa kali “absen” dengan berdiam dan menunggu di mobil.

Makan siang hari ini pun harus tertunda hingga hampir pukul 15.00. Dan semua, dari Presiden, rombongan dan para petugas makan di restoran dengan menu dan perlakuan yang sama.

Dan di Sorong terjadi kejadian unik, yang saya kira hanya akan terjadi di Papua: seekor babi menerobos hingga ke ring satu yang menghebohkan tapi sekaligus jadi selingan menggembirakan.

Diajak Seusai Natalan

Sebelumnya, Pdt Gomar Gultom juga berbagi kisah tentang bagaimana ia diajak “blusukan”. Juga dalam akun media sosial ia bercerita bahwa ketika bersalaman dengan Jokowi seusai perayaan Natal di Stadion Mandala, Jayapura, Sabtu, ia minta maaf karena tak bisa hadir memenuhi undangannya pada pertemuan di Istana malam sebelumnya, karena ia sudah berada di Jayapura. Pada pertemuan itu akhirnya PGI mengutus Pdt Bambang Wijaya, Pdt Krise Gosal, dan Novel Matindas.

Dengan nada bercanda Jokowi berkata: “Saya justru yang harus berterima kasih, karena Bapak mendahului kami. Pemimpin memang harus mendahului untuk mempersiapkan!” Jokowi melanjutkan, “Pertemuan dengan PGI tadi malam sangat produktif. Itu tadi, sambutan saya merupakan masukan-masukan dari situ.”

Pdt Gomar Gultom mengungkapkan bahwa ia menitipkan pesan kepada utusan PGI. Yaitu Presiden mengungkapkan sesuatu tentang insiden Paniai. Dan, meminta Presiden tidak memberi janji-janji karena Papua sudah bosan dengan janji. Ia berharap bahwa Presiden kali ini ingin mendengar lebih banyak suara Papua.

Dan memang Presiden, dalam sambutannya, antara lain berkata: “Saya ingin menyampaikan, menyesalkan terjadinya kekerasan di Enarotali, di Kabupaten Paniai, Papua. Saya ikut berempati terhadap keluarga korban kekerasan. Saya ingin kasus ini diselesaikan secepatnya agar tidak terulang kembali di masa yang akan datang.” 

Pada bagian lain sambutannya Jokowi berkata: “Kedatangan saya ke Papua ingin digunakan sebanyak-banyaknya mendengar suara rakyat Papua, semangat berdialog dengan hati sebagai fondasi untuk menatap masa depan Tanah Papua. Saya melihat rakyat Papua tidak hanya membutuhkan layanan kesehatan, pendidikan, pembangunan jalan, jembatan. Namun, rakyat Papua juga membutuhkan didengar dan diajak bicara. Itulah sikap dasar saya dalam membicarakan persoalan-persoalan di Papua.”

Dalam catatannya Pdt Gomar menulis, “Dan pagi ini, ketika saya sudah di ruang tunggu Bandara Sentani hendak menuju Jakarta, tiba-tiba saya ditelepon staf protokol Presiden, Pak Iwan, yang meminta saya untuk ikut dalam penerbangan bersama Pak Jokowi ke Wamena dan Sorong. Karena beliau ingin berbincang nanti malam di Sorong. Maka berubahlah jadwal saya hari ini dan besok.”


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home