Loading...
BUDAYA
Penulis: Moh. Jauhar al-Hakimi 14:57 WIB | Senin, 29 Oktober 2018

Seniman Grafis Dua Puluh Lima Negara Ambil Bagian pada 3rd JIMB 2018

Seniman Grafis Dua Puluh Lima Negara Ambil Bagian pada 3rd JIMB 2018
Deni Rahman (kaus putih), Sudjud Dartanto (kaus hitam) saat penjurian 3rd JIMB 2018 di Miracle prints, Minggu (28/10). (Foto-foto: Moh. Jauhar al-Hakimi)
Seniman Grafis Dua Puluh Lima Negara Ambil Bagian pada 3rd JIMB 2018
Beberapa karya miniprint dengan ukuran maksimal 20 cm x 20 cm pada penjurian 3rd JIMB 2018.

YOGYAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Bertempat di Miracle prints - art shop Jalan Suryodiningratan MJ. II/853, Mantrijeron, Yogyakarta pada Minggu (28/10) dilakukan penjurian karya grafis miniprint dalam kompetisi 3rd Jogja Internastional Miniprint Biennale (JIMB) 2018.

Sebanyak 333 karya grafis ukuran kecil dari 41 seniman grafis Indonesia dan 107 seniman grafis luar negeri dari 25 negara yang masuk pada paditia 3rd JIMB 2018 dilakukan penjurian melibatkan tiga juri. Penjurian yang dilakukan untuk menyaring karya grafis yang lolos ke final. Dari keseluruhan karya grafis yang masuk, diambil karya yang akan masuk babak final. 

Setelah melewati proses penjurian oleh A. Sudjud Dartanto (ketua), Malcom Smith (anggota), Deni Rahman (anggota) pada Minggu (28/10) di Miracle prints - art shop Jalan Suryodiningratan MJ. II/853, Mantrijeron, Yogyakarta terpilih 108 karya grafis dari 60 seniman dengan perincian 15 seniman grafis berasal dari Indonesia dan 45 seniman dari luar negeri.

Karya grafis yang masuk final akan dipamerkan  pada tanggal 10 - 25 November 2018 bertempat di Museum Dan Tanah Liat (MDTL), Ds. Kersan Rt. 5, Tirtonirmolo, Kasihan-Bantul, Yogyakarta sebagai rangkaian 3th JIMB 2018. Selama pameran berlangsung akan diumumkan Three Best Works, Three Excelence  Works, serta satu pemenang pilihan khusus yang dipilih karya finalis yang telah dilakukan penjurian dari seluruh karya yang masuk.

"Untuk penyelenggaraan 3rd JIMB 2018 kategori pemenang ditambah satu lagi untuk kategori penghargaan favorit yang dipilih oleh salah satu juri internasional yang ditunjuk oleh JIMB. Juri interasional akan melakukan penilaian secara daring (online) pada seluruh karya finalis. Bisa jadi kategori favorit justru bukan dari salah satu pemenang dari The Three Best Works ataupun The Execellence Works," jelas direktur JIMB 2018 Syahrizal Pahlevi.

Dalam hal jumlah peserta Pahlevi menjelaskan terjadi penurunan jumlah seniman yang ikut dari 167 peserta pada JIMB 2016 menjadi 148 peserta. Namun dari jumlah negara yang terlibat justru terjadi kenaikan dari sebelumnya diikuti oleh seniman 32 negara, pada JIMB 2018 diikuti 35 negara ditambah 2 negara yang diundang secara kolektif seniman dari China dan Filipina.

Batasan kompetisi miniprint adalah ukuran medium/kertas maksimal 28 cm x 28 cm dengan ukuran karya tercetak maksimal 20 cm x 20 cm menggunakan teknik cetak konvensional meliputi cetak tinggi (relief print): wood cut, linocut, rubbercut, relief etching, engraving; cetak dalam (intaglio): etsa, drypoint, mezzotint, aquatint, photo intaglio, sugar print; cetak datar: lithography, photo lithography, allu-graphy; cetak saring/halang: silk screen print, stensil; maupun gabungan teknik cetak konvensional yang ada. Karya dibuat dalam rentang waktu 2017-2018 dengan menerakan no edisi, tahun pembuatan, tanda tangan seniman. Setiap seniman diperbolehkan mengirim 1-4 karya.

"Aspek penjurian pada dua hal, pertama menyangkut teknis dimana seni grafis adalah hal yang tidak bisa terlepas dari urusan teknik (yang benar) untuk menghasilkan karya secara visual. Yang kedua berkaitan dengan tema yang ditawarkan. Bagaimana seniman merespon tema dengan tawaran-tawaran karya (baru) dalam kedalaman karyanya dimana kehidupan atau kebudayaan saat ini adalah abad citra/penanda. Karya dengan visual dan konsep (kesesuaian tema) yang kuat itu yang kita cari," ungkap ketua juri Sudjud Dartanto sesaat setelah selesai penjurian 3rd JIMB 2018, Minggu (28/10).

Lebih lanjut Sudjud menjelaskan dengan tema JIMB #3 yang mengangkat tajuk "Messages From The Matrix" menjadi penanda/citra yang lain untuk menghasilkan kostruksi/referensi baru yang bisa bersumber dari realitas itu sendiri.

 

BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home