Loading...
SAINS
Penulis: Dewasasri M Wardani 10:31 WIB | Kamis, 21 Januari 2016

Seorang Wanita Hamil di Bolivia Idap Virus Zika

Aedes aegypti adalah vektor menularkan virus Zika. (Foto: wikipedia.org)

LA PAZ, BOLIVIA, SATUHARAPAN.COM - “ Seorang wanita hamil didiagnosis mengidap virus Zika di Bolivia,” kata pihak berwenang pada Selasa (19/1), virus yang ditularkan melalui nyamuk dan dikaitkan sebagai penyebab cacat pada bayi. Itu merupakan kasus pertama yang terdeteksi di negara tersebut.

Pejabat kesehatan di negara Amerika Selatan itu, sebelumnya mendeteksi tiga orang yang tiba dari negara lain yang mengidap penyakit tersebut, namun wanita itu “dalam kondisi hamil delapan pekan “ merupakan orang pertama yang terinfeksi Zika di Bolivia, katanya.

“Dia tidak melakukan perjalanan ke luar negeri. Ini kasus dalam negeri,” kata Joaquin Monasterio, direktur layanan kesehatan untuk departemen Santa Cruz, seperti dikutip dari AFP

“Sulit untuk menentukan, apakah bayi wanita tersebut akan mengalami kerusakan otak,“ kata pejabat tersebut.

Beberapa wanita hamil yang terinfeksi Zika di Brasil, melahirkan bayi yang mengidap mikrosefalus, penyakit langka, bayi yang memiliki otak dan tengkorak kepala berukuran lebih kecil.

Pada November 2015, laporan dari Departemen Kesehatan Brasil melaporkan adanya hubungan antara virus Zika dan kasus bayi mikrosefali baru lahir di Northeastern Brasil, seperti yang dilaporkan pada Selasa (5/1/2016) menunjukkan, keduanya memiliki lingkar kepala kecil (mikrosefali) akibat kerusakan otak.

Menurut kementerian kesehatan Brasil, ada  2.400 kasus penderita mikrosefali. di negara itu pada tahun 2015, dan 29 korban meninggal . Menurut laporan CNN, pejabat kesehatan Brasil juga merekomendasikan, orang tua agar mempertimbangkan untuk menunda kehamilan, karena peningkatan tajam dalam kasus tersebut.

Seorang wanita di Hawaii, yang baru-baru ini kembali dari Brasil dan mengidap Zika, juga melahirkan bayi yang menderita kerusakan otak, seperti dikonfirmasikan Centers for Disease Control and Prevention AS.

Namun, World Health Organization pada Selasa (19/1) mengatakan, belum memiliki bukti konklusif, Zika menyebabkan mikrosefalus.

Demam Zika seperti dikutip dari wikipedia.org adalah, penyakit yang disebabkan oleh virus Zika, Demam dan virus yang dinamai Forest Zika di Uganda di mana virus pertama kali diisolasi.

Gejala seperti demam berdarah atau chikungunya, tetapi lebih ringan dan biasanya berlangsung antara 4-7 hari. Sebagian besar kasus tidak menunjukkan gejala. Gejala klinis utama pada pasien adalah  demam, bintik-ruam pada wajah dan seluruh tubuh, nyeri sendi, dan dan mata merah.

Zika, yang sama dengan demam berdarah, menyebar luas di kawasan Amerika Latin. Virus itu terdeteksi di 10 negara di kawasan tersebut, sebelum kasus Bolivia, menurut Pan American Health Organization. Transmisi virus ini melalui gigitan nyamuk dari genus Aedes, terutama Aedes aegypti di daerah tropis. Selama 2007 wabah di Pulau Yap di Pasifik Selatan, Aedes hensilli adalah vektor, sedangkan Aedes polynesiensis menyebarkan virus di Polinesia Perancis pada tahun 2013. 

 

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home