Loading...
DUNIA
Penulis: Melki Pangaribuan 19:37 WIB | Selasa, 16 Februari 2016

Serangan Udara di Rumah Sakit MSF Suriah Tewaskan 50 Orang

Rumah sakit MSF di provinsi Idlib di Suriah utara hancur dalam serangan udara pada 15 Februari 2016. (Foto: MSF)

WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM – Serangan udara menghantam sedikitnya lima fasilitas kesehatan dan dua sekolah di Suriah utara menewaskan 50 orang, ujar Perserikatan Bangsa-Bangsa pada hari Senin (15/2), seraya menyebut serangan itu sebagai “pelanggaran berat atas hukuman internasional”.

Amerika Serikat (AS) juga mengecam serangan terhadap target-target sipil itu, yang pihaknya sebut meliputi dua rumah sakit di wilayah Aleppo – sebuah fasilitas milik Medecins Sans Frontieres (MSF) dan Women's and Children's Hospital di Kota Aziz.

Lonjakan kekerasan terjadi hanya beberapa hari setelah negara-negara adidaya, yang menghadiri pertemuan di Munchen, mengusulkan “penghentian permusuhan” dalam sepekan sebagai tahap menuju gencatan senjata permanen.

Amerika Serikat atau PBB tidak mengidentifikasi pihak yang melancarkan serangan udara, namun Rusia telah melancarkan serangan udara di dan sekitar Aleppo dalam membantu serangan darat pemerintah Suriah.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri John Kirby mengatakan perkembangan terbaru “meragukan kemauan dan/atau kemampuan Rusia untuk membantu penghentian kebrutalan rezim Assad yang terus terjadi terhadap rakyatnya”.

“Rezim Assad dan pendukungnya akan melanjutkan serangan ini, tanpa sebab dan tanpa pengakuan memadai atas kewajiban internasional untuk melindungi nyawa warga tidak berdosa, menolak seruan mutlak dari ISSG, termasuk di Munchen, untuk mencegah serangan terhadap warga sipil,” katanya.

Prancis Mengecam Pengeboman

Pemerintah Prancis, hari Senin (15/2), mengecam pengeboman yang menewaskan sedikitnya tujuh orang di sebuah rumah sakit di Suriah utara yang dikelola oleh organisasi bantuan MSF, dan menyebut penyerangan itu sebagai kejahatan perang.

“Saya mengecam keras pengeboman terhadap sebuah rumah sakit yang dikelola oleh Medecins Sans Frontieres (MSF) di Suriah utara,” ujar Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Marc Ayrault.

“Serangan terhadap fasilitas kesehatan di Suriah oleh pasukan pemerintah atau para pendukung mereka tidak bisa diterima dan harus segera dihentikan. Serangan tersebut merupakan kejahatan perang,” imbuhnya.

Sebuah foto AFP atas rumah sakit MSF yang terkena serangan udara menunjukkan bangunan itu sebagian runtuh akibat serangan tersebut.

“Penghancuran rumah sakit itu menyebabkan sekitar 40 ribu warga setempat tanpa akses layanan kesehatan di sebuah zona konflik aktif,” ujar kepala operasional MSF Suriah Massimiliano Rebaudengo.

Pernyataan PBB itu menunjukkan beragam target sipil yang jauh lebih luas, dan korban tewas yang jauh lebih banyak, ketimbang laporan sebelumnya dari wilayah tersebut.

Dubes Suriah untuk Moskow Tuding AS Serang RS

Sementara itu, duta besar Suriah untuk Moskow pada hari Senin (15/2) menuduh Amerika Serikat telah menghancurkan sebuah rumah sakit yang didanai oleh kelompok kemanusiaan Medecins Sans Frontieres (MSF), di tengah tuduhan AS bahwa serangan udara Rusia telah menargetkan fasilitas-fasilitas medis di negara perang tersebut.

Riad Haddad, utusan Suriah untuk Rusia, mengatakan kepada jaringan televisi nasional Rossiya 24 bahwa rumah sakit di Idlib dihantam serangan AS .

“Pesawat-pesawat tempur Amerika telah mengahancurkannya. Pesawat-pesawat tempur Rusia tidak ada kaitannya dengan hal tersebut -- informasi yang dikumpulkan akan benar-benar membuktikan hal itu,” ujar Haddad.

MSF atau Doctors without Borders, mengonfirmasi bahwa sebuah rumah sakit yang didukung oleh badan amal tersebut diserang di Idlib. Tujuh orang tewas dan sedikitnya delapan hilang.

Pernyataan tersebut tidak menyebutkan Idlib secara spesifik.

Pihaknya mengatakan tindakan tersebut “meragukan kesediaan dan/atau kemampuan Rusia untuk membantu menghentikan kebrutalan rezim Assad terhadap rakyatnya.”

Namun, Haddad mengatakan tuduhan AS “adalah tanda dari perang propaganda, yang dimulai pada awal kemunculan konflik di Suriah.” (AFP/Ant)

Baca juga

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home