Loading...
DUNIA
Penulis: Prasasta Widiadi 09:28 WIB | Jumat, 01 April 2016

Setelah Brussels, Teroris Rencana Ledakkan Bandara London

Ilustrasi: Sebuah pesawat melintas di Bandara Gatwick, London, Inggris. (Foto: telegraph.co.uk).

LONDON, SATUHARAPAN.COM – Sebuah akun instagram (@albaniii1) – yang mengaku setia kepada kelompok ekstrem radikal Islamic State Iraq and Syria (ISIS) – menjelaskan ancaman keamanan di benua Eropa masih akan berlanjut, karena setelah ledakan di Bandar Udara (Bandara) Zaventem, dan Stasiun Kereta Molenbeek, Brussels, Belgia maka kelompok tersebut diyakini akan menggelar aksi serupa terhadap Bandara Gatwick, London, Inggris.

Situs berita Inggris Daily Mail menjelaskan hari Kamis (31/3) bahwa di akun instagram tersebut bernama al-Albani yang mengisyaratkan pada negara  Albania, namun Daily Mail menduga pemilik akun tersebut dari  London, Inggris.

 “Saya (akun instagram @albaniii1, red) membuat video tentang UK (Kerajaan Britania Raya, red), dan sangat lucu karena sekarang mereka ((Kerajaan Britania Raya, red) meningkatkan  keamanan dengan biaya berlipat ganda daripada saya membuat video ini ,"  tulis akun instagram @albaniii1 seperti diberitakan Daily Mail.

Ia  memperingatkan para jihadis akan membawa pembantaian ke bandara terbesar kedua di negara itu dengan menggunakan pasukan rahasia yang dikirim dari Suriah.

Dalam akun instagramnya, dia mengubah deskripsi biografi pada account-nya, menggunakan tiga emoticon menunjukkan pesawat terbang, kebakaran dan ledakan.
di akunnya memasang  kata “Gatwick”, bagi warga Inggris Gatwick erat dengan salah satu bandar udara di kota London, Inggris.

Pendapat Pakar

Direktur Studi Keamanan Internasional di Royal United Services Institute (RIS), Raffaello Pantucci menanggapi serius berita mengenai ancaman akun instagram tersebut

“Jika seseorang mengancam bandara, pihak berwajib harus memeriksanya,” kata Pantucci.

Pantucci menambahkan ancaman dari media sosial bukan berarti tidak ada ancaman, namun diperlukan langkah mendalam untuk memverifikasi apakah  ancaman tersebut nyata atau tidak.

“Belakangan ini di Eropa – terutama setelah serangan Paris (November 2015, red) – banyak kelompok yang  merencanakan serangan cenderung tidak disiarkan ke seluruh dunia,” kata  Pantucci.

Pantucci mengemukakan kelompok yang menggunakan akun-akun palsu kemungkinan orang yang mencari perhatian.

Dalam kesempatan terpisah, Direktur Eksekutif Investigasi Pemberantasan Terorisme Terencana Inggris, Steve Emerson  mengemukakan bahwa bila ada satu orang yang menggunakan akun di media sosial maka belum dapat dipastikan orang tersebut terlibat langsung aksi terorisme.

“Hanya karena mem-posting pernyataan yang menunjukkan dukungan atas serangan Brussels dan menyebutkan sesuatu tentang Gatwick, itu tidak berarti banyak,” kata Emerson.

Emerson mengemukakan saat ini di dalam media sosial terdapat banyak akun dan ratusan ribu jumlahnya di seluruh dunia.

“Pemilik akun tersebut berasal  dari berbagai latar belakang berbeda sehingga  pemerintah sebuah negara kesulitan mengendalikan mereka, pemerintah sebuah negara tidak memiliki banyak waktu membedakan ancaman asli dan yang palsu,” kata Emerson.

Brussels

Dalam kaitan lebih lanjut dengan aksi terorisme yang dilakukan kelompok ekstremisi beberapa waktu lalu Kepolisian Bandara Zaventem, Brussels telah mengklaim setidaknya 50 orang yang menyatakan setia kepada ISIS.

“Ketika Kepolisian memeriksa orang-orang ini (yang diduga kuat loyalis terhadap ISIS, red),  kami mendapat daftar yang cukup panjang karena saat ini setidaknya ada 50 pendukung negara Islam yang bekerja di bandara,” sebut pernyataan resmi Kepolisian Belgia seperti diberitakan Express, hari Kamis (31/3).

“Loyalis (pendukung ISIS,red)  bekerja di sana sebagai petugas bagasi, pembersih dan staf katering,” lanjut  pernyataan resmi tersebut. 

Kepolisian mengatakan mereka telah memeriksa secara internal beberapa petugas kepolisian yang memberi akses masuk kepada loyalis tersebut ke bandara.

Kepolisian bandara mengatakan mereka  mengangkat isu terorisme ke permukaan, namun tanpa berniat menimbulkan kecurigaan terhadap anggota staf tertentu.

 (dailymail.co.uk/express.co.uk).

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home