Setelah Dilantik Biden Akan Ajukan RUU Imigrasi

WASHINGTON DC, SATUHARAPAN.COM-Presiden terpilih Amerika Serikat, Joe Biden, berencana untuk mengajukan RUU imigrasi yang merupakan perubahan besar-besaran pada hari pertama pemerintahannya. Itu mungkin akan memberikan jalan bagi delapan tahun pengajuan kewarganegaraan bagi sekitar 11 juta orang yang tinggal di AS tanpa status hokum. Ini menjadi perubahan yang masif atas kebijakan imigrasi yang keras dari pemerintahan Donald Trump.

Undang-undang tersebut menempatkan Biden di jalur yang tepat untuk memenuhi janji kampanye yang penting bagi para pemilih Latin dan komunitas imigran lainnya setelah empat tahun kebijakan restriktif dan deportasi massal oleh Presiden Donald Trump.

Ini memberikan salah satu jalur tercepat menuju kewarganegaraan bagi mereka yang hidup tanpa status hukum apa pun dalam beberapa tahun terakhir.

RUU itu mungkin akan dirumuskan dalam ratusan halaman, dan akan diajukan setelah Biden mengucapkan sumpah pada hari Rabu (20/1), menurut seseorang yang dekat dalam pembahasan RUU itu.

Sebagai seorang kandidat, Biden menyebut tindakan Trump tentang imigrasi sebagai "serangan tanpa henti" terhadap nilai-nilai Amerika, dan diamengatakan akan "memperbaiki kerusakan" itu sambil terus mempertahankan perbatasan.

Di bawah undang-undang tersebut, mereka yang tinggal di AS pada 1 Januari 2021, tanpa status hukum akan diberi kesempatan lima tahun menuju status hukum sementara, atau kartu hijau (green card),jika mereka lulus pemeriksaan latar belakang, membayar pajak dan memenuhi persyaratan dasar lainnya. Dari sana, ini adalah kesempatan tiga tahun menuju naturalisasi, jika mereka memutuskan untuk memiliki kewarganegaraan AS. (AP)

Editor : Sabar Subekti