Sidang WCC: Ziarah Spiritual Menuju Keadilan dan Perdamaian

Seorang perempuan dengan pakaian tradisional Korea dan alat musik tiup, menyambut para peserta siding. (foto-foto : oikoumene.org)

Setiap hari siding diawali dengan doa pagi, yang juga melibatkan kaum muda.

Sidang memberi perhatian pada mereka yang kurang beruntung, termasuk disabilitas.

Kamis Hitam, adalah cara mengekspresikan komitmen untuk melawan kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak yang diserukan menjadi komitmen gereja.

BUSAN, SATUHARAPAN.COM – Sidang raya Dewan Gereja-gereja Dunia (World Council of Churches / WCC) dikemas sebagai proses ziarah spiritual yang focus pada doa kepada Allah Kehidupan, dan memohon untuk dibimbing menuju keadilan dan perdamaian.

Berbagai acara dan diskusi mengarah kepada semangat tema tersebut. Sidang diawali dengan doa pagi, dan pada hari Kamis peserta mengenakan pakaian hitam, menandai komitmen untuk memperjuangkan dihilangkannya kekerasan pada perempuan, dan anak-anak.

Suasana sidang dan kegiatan lain diselenggarakan dalam semangat keramah tamahan ala Korea dalam tradisis “Madang,” yang merupakan sebuah halaman tempat berbagai dan menyambut orang lain. Berikut ini sebagian foto terakhir dari kegiatan sidang dari oikoumene.org

Editor : Sabar Subekti