Situasi COVID-19 Dunia Ketika Lebih Banyak Negara Deteksi Varian Baru
SATUHARAPAN.COM-Lebih banyak negara yang mendeteksi varian virus corona yang bermutasi, dengan India melaporkan beberapa kasus pertamanya. Sementara itu Kongres Amerika Serikat menyetujui permintaan bantuan COVID-19 senilai US$ 2.000 dari Presiden Donald Trump.
Berikut situasi pandemic COVID-19 di berbagai negara di dunia.
Eropa
Inggris harus memvaksinasi dua juta orang sepekan untuk menghindari gelombang ketiga wabah virus corona, menurut sebuah studi oleh London School of Hygiene and Tropical Medicine (LSHTM).
Kampanye vaksinasi COVID-19 di Jerman dibayangi oleh kecelakaan overdosis di wilayah utara dan masalah dengan pengangkutan vaksin di selatan yang menyebabkan 1.000 dosis dikirim kembali.
Distribusi 200 juta dosis awal untuk vaksin COVID-19 yang dikembangkan oleh Pfizer dan BioNTech di seluruh Uni Eropa akan selesai pada September, kata juru bicara Komisi Uni Eropa.
Amerika
Kongre Amerika Serikat memilih dengan suara 275-134 untuk memenuhi permintaan Presiden Donald Trump untuk bantuan COVID-19 senilai US$ 2.000.
Presiden Brasil, Jair Bolsonaro, mengatakan vaksin COVID-19 akan tersedia di negara itu dalam lima hari setelah disetujui oleh regulator kesehatan federal Anvisa.
Asia Pacifik
Otoritas kesehatan India mengatakan mereka menemukan enam orang yang kembali dari Inggris dalam beberapa pekan terakhir positif mengidap jenis baru yang lebih menular dari virus korona.
Jepang mendeteksi varian virus korona yang ditemukan di Afrika Selatan, kata pemerintah.
Pengunjung internasional akan dilarang memasuki Indonesia selama dua pekan untuk mencegah varian virus yang berpotensi lebih menular.
Korea Selatan, yang mencatat rekor kematian harian pada hari Selasa, meluncurkan paket baru 9,3 triliun won (US$ 8,49 miliar) untuk mendukung usaha kecil dan mereka yang rentan terhadap pengangguran karena COVID-19.
Filipina akan melarang pelancong dari 19 negara dan wilayah hingga pertengahan Januari untuk mencegah varian baru virus corona.
Timur Tengah dan Afrika
Afrika Selatan memperketat pembatasan COVID-19, melarang penjualan alkohol dan memperpanjang jam malam nasional, karena infeksi menembus angka satu juta dan varian baru penyakit yang menyebar lebih cepat yang ditemukan di negara tersebut.
Lebanon telah mendapatkan sekitar dua juta dosis vaksin Pfizer-BioNTech, yang akan mencakup 20 persen warga negara itu, kata menteri kesehatan.
Perkembangan Medis
Rusia akan memulai uji coba pengobatan antibodi untuk pasien COVID-19 tahun depan, menurut kepala institut Moskow yang mengembangkan vaksin pertama di negara itu untuk melawan penyakit tersebut, Sputnik V.
Novavax Inc telah memulai studi besar tahap akhir dari vaksin COVID-19 eksperimentalnya di AS, kata pengembang obat tersebut.
Dampak Ekonomi
Saham Asia melonjak pada hari Selasa (29/12), dengan saham Jepang mencapai level tertinggi dalam 30 tahun, karena harapan bahwa paket bantuan pandemi AS yang telah lama ditunggu akan diperluas, sementara kesepakatan perdagangan Brexit mendukung upoaya mengatasi risiko investor. (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Hamas dan Fatah Hampir Sepakat Siapa Akan Mengawasi Gaza Pas...
KAIRO, SATUHARAPAN.COM-Para pejabat Palestina mengatakan kelompok Palestina Fatah dan Hamas hampir m...