Loading...
EKONOMI
Penulis: Diah Anggraeni Retnaningrum 14:52 WIB | Jumat, 15 Agustus 2014

Sjamsidar Isa: Kolaborasi Perajin dan Desainer Saling Menguntungkan

Sjamsidar Isa, Ketua Ikatan Perancang Mode Indonesia (IPMI). (Foto: Diah AR)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Ketua Ikatan Perancang Mode Indonesia (IPMI), Sjamsidar Isa, menyatakan kolaborasi antara desainer fashion Indonesia dan perajin di Pasar Indonesia mendatang akan memberikan dampak saling menguntungkan.

“Pasar Indonesia akan sangat bermanfaat bagi perajin dan desainer, karena kedua belah pihak akan saling mendapatkan keuntungan,” kata dia kepada satuharapan.com, seusai memberikan konferensi pers bertajuk "Pasar Indonesia", di Bau-Haus-East Plaza, Jakarta, Kamis (14/8). Pasar Indonesia yang digelar pada 22 - 26 Oktober mendatang, merupakan bentuk dukungan terhadap perkembangan usaha kecil menengah (UKM) di bidang fashion, yang didukung oleh Bank Mandiri, IPMI, dan Harper's Bazaar Indonesia.

“Dengan kolaborasi tersebut desainer mendapatkan bahan yang menarik, dan diharapkan nantinya mereka akan memesan kepada perajin. Ini tentu tidak mudah karena masing-masing memiliki pemahaman yang berbeda terhadap kualitas produk, misalnya perajin rata-rata masih menggunakan pakem tradisionalnya, sementara itu desainer memiliki standar kualitas tertentu tentang bahan.”

Sjamsidar yang selama ini juga turut aktif membina praktik UKM di beberapa daerah menyatakan bahwa kesulitan yang dihadapi saat ini, adalah masih banyak perajin yang berpengetahuan minim tentang kualitas produk untuk memenuhi kebutuhan konsumen, serta masih belum handal dalam memasarkan produk. Namun, pembinaan yang dilakukan IPMI akan memberikan satu peluang produk yang mereka hasilkan menjadi sebuah produk fashion.

“Artinya, produk tersebut memiliki kualitas tertentu. Hal ini juga akan menjadi nilai tambah yang berbeda bagi para desainer untuk tampil beda dalam menghasilkan karya-karya produk Indonesia di mata dunia,” dia menambahkan. 

Dia mengakui untuk bahan dasar seperti kapas dan kain, Indonesia masih bergantung pada impor bahan baku dari luar negeri seperti India dan Tiongkok. “Sulit sekali untuk bisa lepas dari impor, tapi apa mau dikata, karena kualitas bahan baku di Indonesia masih terbilang kurang,” dia menjelaskan. 

Sjamsidar berharap kolaborasi itu tidak hanya terjadi pada saat acara berlangsung pada Oktober mendatang, tapi terus berlanjut hingga UKM berkembang menjadi industri yang lebih besar.

Dukung Implementasi Ekonomi Kreatif

Ekonomi kreatif yang digaungkan oleh presiden terpilih, Joko Widodo, sangat didukung oleh Sjamsidar Isa. Dia berharap di pemerintahan yang akan datang ada wujud nyata perhatian pemerintah dalam mengembangkan industri ekonomi kreatif khususnya dalam bidang fashion.

“Saya berharap tidak ada tumpang tindih di beberapa kementerian. Selama ini di beberapa kementerian selalu menggelar acara yang sama seperti fashion show. Namun yang saya lihat sebatas itu saja, tidak ada tindak lanjut bagaimana mengembangkan UKM tersebut. Alangkah baiknya jika kementerian tersebut saling bekerja sama pada tugas masing-masing.”

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home