Loading...
EKONOMI
Penulis: Melki Pangaribuan 11:18 WIB | Kamis, 04 Agustus 2016

SKK MIGAS-Kontraktor KKS Tandatangani Proyek LNG Tangguh

Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi usai penandatangani dokumen persetujuan pembiayaan proyek LNG Tangguh Train 3. (Foto: esdm.go.id)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (Kontraktor KKS) Tangguh menandatangani dokumen persetujuan pembiayaan proyek gas alam cair (LNG) Tangguh Train 3 dengan sejumlah bank internasional, bank dan lembaga keuangan nasional di kantor SKK Migas, Jakarta, hari Rabu (3/8).

Fasilitas pinjaman komersial yang ditandatangani ini merupakan bagian dari paket pinjaman senilai total US$ 3,745 miliar atau sekitar Rp 50,557 triliun. Selain dari dalam negeri, paket pinjaman berasal dari lembaga-lembaga keuangan Tiongkok, Jepang, Jerman, Korea Selatan, Perancis, Singapura, dan lembaga multilateral lainnya.

Perjanjian tersebut merupakan kelanjutan dari pengumuman keputusan final investasi (FID) yang dilakukan oleh Kontraktor KKS Tangguh pada 1 Juli 2016 lalu.

“Untuk pertama kalinya pembiayaan proyek LNG melibatkan institusi-institusi keuangan domestik di Indonesia,” kata Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi dalam sambutannya.

Menurut Kepala SKK Migas, keikutsertaan pemberi pinjaman nasional dalam proyek hulu migas ini sejalan dengan inisiatif pemerintah dalam meningkatkan partisipasi lokal dalam proyek-proyek strategis, sekaligus memperluas pengalaman lembaga keuangan nasional dalam pembiayaan proyek berskala internasional.

Tidak hanya itu, pembiayaan proyek pengembangan Tangguh ini merupakan pengukuhan atas kepercayaan pasar keuangan internasional terhadap proyek LNG strategis ini.

“Lembaga-lembaga keuangan internasional bersedia ikut membiayai proyek LNG yang sebagian besar produksinya dialokasikan untuk  pembeli domestik,” lanjut Amien.

Pemberi pinjaman nasional terdiri dari PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk., PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., and PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. dan PT. Indonesia Infrastructure Finance.

Sementara bank internasional yang terlibat terdiri dari afiliasi dari Mizuho Bank, Bank of China, China Construction Bank, The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Sumitomo Mitsui Banking Corporation, DBS Bank, United Overseas Bank, BNP Paribas, Credit Agricole Corporate and Investment Bank, Oversea-Chinese Banking Corporation, Korea Development Bank, Shinsei Bank, dan KfW Bank. 

Penandatanganan sisa fasilitas pinjaman dari Japan Bank for International Cooperation (JBIC) dan lembaga multilateral akan dilakukan kemudian.

Fasilitas pinjaman yang dilakukan melalui metode Trustee Borrowing Scheme (TBS) dengan HSBC (New York) sebagai wali amanat/trustee dan HSBC (Jakarta) sebagai akun bank dalam negeri ini telah mendapatkan persetujuan dari tim Pinjaman Komersial Luar Negeri (PKLN) Pemerintah Indonesia.

SKK Migas bersama BP, selaku operator Tangguh LNG, bekerja bersama tim dari Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia untuk mendukung persetujuan PKLN dari Menteri Koordinator Perekonomian Republik Indonesia.

Proyek Pengembangan Tangguh akan menambahkan satu fasilitas proses LNG baru (Train 3) dan tambahan kapasitas produksi sebesar 3,8 juta ton per tahun (mtpa), yang menjadikan kapasitas total kilang LNG Tangguh menjadi 11,4 mtpa. Proyek ini juga akan menambahkan dua anjungan lepas pantai, 13 sumur produksi baru, dermaga pemuatan LNG baru, dan infrastruktur pendukung lainnya. (esdm.go.id)

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home