Loading...
RELIGI
Penulis: Prasasta Widiadi 19:14 WIB | Sabtu, 15 November 2014

SR XVI PGI: Pemuda Kristen Perlu Bekal Politik

Fetrisia Alling, Sekretaris Komisi Umum Sidang Raya XVI Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (SR XVI PGI). (Foto: Prasasta Widiadi).

GUNUNGSITOLI, SATUHARAPAN.COM – Generasi muda Kristen perlu mendapatkan pengkaderan politik moral yang kuat, dengan tujuan tidak terjebak kasus tindak pidana korupsi (tipikor).

“Agar para pemimpin Kristen tidak terjebak dalam kasus Tipikor, maka perlu pendidikan dan pendampingan politik bagi para pemimpin Kristen,” kata Fetrisia Alling, Sekretaris Komisi Umum Sidang Raya XVI Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (SR XVI PGI), Sabtu (15/11) di Gunungsitoli.

Komisi Umum merupakan salah satu komisi yang terdapat dalam SR XVI PGI guna melakukan evaluasi dan memberi arahan terhadap kinerja MPH (Majelis Pekerja Harian) dan MPL (Majelis Pekerja Lengkap) PGI periode sebelumnya 2009 – 2014 secara keseluruhan.

“Hubungan gereja dan pemerintah dan komunitas lintas iman pada semua aras perlu dikembangkan dalam semangat kritis konstruktif untuk menanggapi berbagai persoalan bersama yang muncul dalam masyarakat, termasuk pengkaderan politik ditempatkan sebagai prioritas utama,” Alling menambahkan.

Komisi Umum menegaskan bahwa pengembangan kepemimpinan Kristen perlu ditingkatkan berkelanjutan terutama generasi muda saat ini yakni kader-kader oikumenies terutama kaum muda, kaum profesional, warga gereja yang menjadi wakil rakyat, dan para pemimpin gereja dengan memberi pendidikan dan pendampingan dalam berbagai bidang, tidak hanya politik.

Pendampingan dari MPH PGI dilakukan sesuai dengan kebutuhan. “PGI dan berbagai gereja perlu melakukan pendidikan politik warga jemaat secara terencana dan berkelanjutan, antara lain mendorong berbagai universitas Kristen memberi perhatian atas hal ini pada kurikulum pendidikan,” kata Sekretaris Umum Pucuk Pimpinan (PP) KGPM (Kerapatan Gereja Protestan Minahasa) ini.

Alling menjelaskan bahwa SR PGI yang diselenggarakan setiap limam tahun membawa beragai masalah yang sepintas seperti masalah lokal, akan tetapi berulang kali masalah tersebut bersifat internasional.

“PGI perlu memperhatikan percepatan pembangunan, tidak hanya Papua, tetapi NTT (Nusa Tenggara Timur), Maluku, Mentawai, dan Nias,” Alling menambahkan.

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home