Loading...
EKONOMI
Penulis: Sabar Subekti 22:10 WIB | Jumat, 08 Juli 2022

Sri Lanka Kerahkan Ribuan Tentara Bersenjata Hadapi Demonstran

Polisi menggunakan water canon untuk membubarkan petani yang ambil bagian dalam protes anti pemerintah menuntut pengunduran diri Presiden Sri Lanka, Gotabaya Rajapaksa, atas krisis ekonomi yang sedang berlangsung di Kolombo pada 6 Juli 2022. (Foto: AFP)

KOLOMBO, SATUHARAPAN.COM-Ribuan tentara bersenjata lengkap dikerahkan di ibu kota Sri Lanka, hari Jumat, menjelang unjuk rasa yang direncanakan menuntut penggulingan Presiden Gotabaya Rajapaksa.

Negara kepulauan itu menderita krisis keuangan yang belum pernah terjadi sebelumnya, dan 22 juta orangnya telah mengalami inflasi yang tak terkendali, pemadaman yang berkepanjangan, dan kekurangan bahan bakar dan barang-barang penting lainnya sejak awal tahun.

Demonstran telah berbulan-bulan berkemah di luar kantor Rajapaksa di Kolombo untuk menuntut pengunduran dirinya karena salah urus ekonomi.

Tentara bersenjatakan senapan serbu dikerahkan ke Kolombo untuk memperkuat polisi yang menjaga kediaman resmi Rajapaksa, yang telah diserukan oleh pengunjuk rasa anti pemerintah pada hari Sabtu (9/7).

"Sebuah operasi yang melibatkan hampir 20.000 tentara dan polisi dan perempuan diluncurkan sore ini," kata seorang pejabat tinggi pertahanan.“Kami berharap protes besok tidak akan menjadi kekerasan.”

Dia mengatakan lebih banyak pasukan dibawa ke ibu kota dari provinsi setelah setidaknya tiga hakim menolak untuk melarang protes hari Sabtu.

PBB mendesak pemerintah Sri Lanka dan para pengunjuk rasa untuk memastikan bahwa demonstrasi hari Sabtu berlangsung damai.

“Kami mendesak pihak berwenang Sri Lanka untuk menahan diri dalam pemolisian majelis dan memastikan setiap upaya yang diperlukan untuk mencegah kekerasan,” kata Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia.

Sembilan orang tewas dan ratusan terluka ketika bentrokan meletus di seluruh negeri setelah loyalis Rajapaksa menyerang pengunjuk rasa damai di luar kantor presiden pada Mei.

Sri Lanka telah gagal membayar utang luar negerinya sebesar $51 miliar dan telah melakukan pembicaraan bailout dengan Dana Moneter Internasional. (AFP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home