Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 21:03 WIB | Selasa, 05 Juli 2022

Swedia dan Finlandia Tandatangani Protokol NATO

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg (tengah), Menteri Luar Negeri Finlandia Pekka Haavisto (kiri) dan Menteri Luar Negeri Swedia Ann Linde (kanan) memberikan konferensi pers setelah pertemuan mereka di markas besar NATO di Brussels pada 24 Januari 2022. (Foto: dok. AFP)

BRUSSELS, SATUHARAPAN.COM-Sebanyak 30 negara sekutu NATO menandatangani protokol aksesi untuk Finlandia dan Swedia pada hari Selasa (5/7), yang memungkinkan mereka untuk bergabung dengan aliansi bersenjata nuklir, setelah parlemen meratifikasi keputusan tersebut, perluasan aliansi paling signifikan sejak 1990-an.

Penandatanganan di markas NATO mengikuti kesepakatan dengan Turki pada pertemuan puncak NATO pekan lalu di Madrid, di mana Ankara mencabut hak vetonya atas tawaran keanggotaan Nordik menyusul jaminan bahwa kedua negara akan berbuat lebih banyak untuk memerangi terorisme.

“Ini benar-benar momen bersejarah,” kata Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, bersama para menteri luar negeri kedua negara. “Dengan 32 negara di meja, kami akan lebih kuat.”

Protokol berarti Helsinki dan Stockholm dapat berpartisipasi dalam pertemuan NATO dan memiliki akses yang lebih besar ke intelijen tetapi tidak akan dilindungi oleh klausul pertahanan NATO, bahwa serangan terhadap satu sekutu adalah serangan terhadap semua, sampai ratifikasi. Itu kemungkinan akan memakan waktu hingga satu tahun.

Pada pertemuan puncak NATO di Madrid pada tahun 1997, Hongaria, Polandia, dan Republik Ceko diundang untuk bergabung, dalam gelombang pertama dari beberapa gelombang ekspansi timur NATO, yang dipandang sebagai pencapaian bagi Barat tetapi telah membuat marah Rusia.

Moskow telah berulang kali memperingatkan kedua negara agar tidak bergabung dengan NATO. Pada 12 Maret, kementerian luar negeri Rusia mengatakan “akan ada konsekuensi militer dan politik yang serius.”

Stoltenberg mendesak sekutu untuk segera meratifikasi dan meyakinkan kedua negara Nordik dukungan NATO untuk sementara. “Keamanan Finlandia dan Swedia penting bagi aliansi kami, termasuk selama proses ratifikasi,” katanya.

“Banyak sekutu telah membuat komitmen yang jelas untuk keamanan Finlandia dan Swedia, dan NATO telah meningkatkan kehadiran kami di kawasan itu, termasuk dengan lebih banyak latihan.”

Peringatan Turki

Duta besar NATO dan Stoltenberg berdiri bersama untuk foto di mana menteri luar negeri Swedia dan Finlandia mengangkat protokol yang mereka tandatangani, sebelum bertepuk tangan.

"Terima kasih atas dukungan Anda! Sekarang proses ratifikasi oleh masing-masing sekutu dimulai,” kata Menteri Luar Negeri Swedia, Ann Linde, di Twitter.

Namun, Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, memperingatkan Kamis lalu di KTT NATO bahwa Finlandia dan Swedia pertama-tama harus menepati janji yang dibuat ke Turki dalam kesepakatan atau ratifikasi tidak akan dikirim ke parlemen Turki.

Setelah berminggu-minggu berdiplomasi, Erdogan dan rekan-rekannya dari Finlandia dan Swedia menyetujui langkah-langkah untuk memungkinkan kedua negara Nordik mengatasi veto Turki yang diberlakukan Ankara pada Mei karena kekhawatirannya tentang terorisme.

Menurut memorandum yang ditandatangani, Finlandia dan Swedia berjanji untuk tidak mendukung kelompok militan Kurdi PKK dan YPG atau jaringan ulama Fethullah Gulen yang berbasis di AS, yang dicap Ankara sebagai organisasi teroris. (Reuters)

 

Prancis Pulangkan  35 Anak IISIS dari Suriah

Seorang perempuan Prancis, istri seorang pejuang ISIS di kamp al-Hol di Provinsi al-Hasakeh di timur laut Suriah pada 17 Februari 2019. (Foto: dok. AFP)

PARIS, SATUHARAPAN.COM-Prancis telah memulangkan 35 anak dan 16 ibu dari kamp-kamp di Suriah yang menahan anggota keluarga tersangka ekstremis sejak kelompok ISIS digulingkan pada tahun 2019, kata kementerian luar negeri.

“Prancis hari ini telah melakukan pemulangan 35 anak di bawah umur ke Prancis yang berada di kamp-kamp di timur laut Suriah. Operasi ini juga termasuk pemulangan 16 ibu dari kamp yang sama ini,” kata pernyataan dari kementerian luar negeri.

Ia menambahkan bahwa anak di bawah umur diserahkan ke layanan perlindungan anak dan akan menjalani pemeriksaan medis, sementara ibu akan menghadapi proses peradilan.

Kelompok hak asasi telah lama mendesak pemerintah Prancis untuk membawa pulang sekitar 200 anak dalam tahanan yang dibawa ke wilayah ISIS oleh orang tua mereka atau lahir di sana selama tahun-tahun pertempuran.

Mereka ditahan di kamp-kamp yang dikelola Kurdi di timur laut Suriah di mana malnutrisi dan penyakit merajalela.

Salah satu yang terbesar dan paling padat adalah kamp Al-Hol di mana rata-rata dua anak meninggal setiap pekan, menurut laporan kelompok kampanye Save the Children September lalu.

Prancis berpendapat bahwa masalah keamanannya adalah yang terpenting, setelah mengalami serangkaian serangan dari ekstremis ISIS, termasuk serangan November 2015 di gedung konser Bataclan dan target lain di sekitar Paris yang menewaskan 130 orang.

Banyak dari anak-anak itu bersama ibu atau ayah mereka yang menimbulkan risiko, dan Prancis bersikeras bahwa warga negara Prancis menghadapi pengadilan lokal.

Sebelum operasi pada hari Selasa, Prancis telah memulangkan 126 anak sejak 2016.

Perang saudara Suriah telah mengakibatkan krisis kemanusiaan yang besar. Ini dimulai dengan protes damai terhadap pemerintahan Presiden Bashar al-Assad pada Maret 2011 dan berkembang menjadi konflik berlarut-larut yang menyedot kekuatan dunia. 

Kantor hak asasi manusia PBB mengatakan bulan lalu bahwa 306.887 warga sipil telah tewas di Suriah selama konflik sejak 2011, sekitar 1,5 persen dari populasi sebelum perang. (AFP/ Reuters)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home