Tahun Ini, Warga Iran Tidak Bisa Lakukan Ibadah Haji?
RIYADH, SATUHARAPAN – Arab Saudi menegaskan berkomitmen untuk memastikan umat Islam dari seluruh dunia dapat menunaikan ibadah haji. Hal itu terkait pernyataan pemimpin Iran bahwa warganya tidak bisa menjalankan ibadah haji tahun ini.
Kantor berita Saudi Press Agency, hari Senin, melaporkan bahwa kerajaan menyambut dan menghormati jamaah haji dan umrah dari seluruh bangsa dan tidak mencegah Muslim datang ke tanah suci'.
Dalam rapat kabinet yang dipimpin oleh Raja Saudi Salman, pemerintah Saudi menegaskan sikapnya terhadap Iran yang menolak mengizinkan rakyatnya menjalankan ibadah haji tahun ini.
Kabinet, menurut SPA, membahas bagaimana pejabat Arab Saudi telah bertemu dengan perwakilan untuk urusan haji dari Republik Islam Iran dan membahas pengaturan dan persyaratan urusan jemaah Iran sebagaimana jemaah lain dari seluruh dunia.
Dalam pertemuan itu delegasi Iran menolak untuk menandatangani kesepakatan untuk menyelesaikan pengaturan untuk jamaah mereka, seperti dilaporkan kabinet dalam rapat yang dipimpin Raja Salman.
Arab Saudi menilai keputusan mencegah warga Iran melakukan ibadah haji akan ditanggung pejabat Iran di hadapan Allah SWT dan seluruh dunia.
Pernyataan kabinet menekankan penolakan Arab Saudi atas upaya Iran dengan menghambat warga Iran beribadah haji sebagai bertujuan untuk mempolitisir ibadah haji dan mengeksploitasi mereka untuk merugikan Kerajaan Arab Saudi.
Tidak Siap
Sementara itu, dari Teheran dilaporkan bahwa penyelenggara haji di Iran menyatakan pada hari Minggu (15/5) yang meminta pejabat Arab Saudi mempersiapkan di lapangan sejak awal bagi jemaah Iran dalam melakukan ibadah haji.
Pernyataan itu, seperti dilaporkan kantor berita Iran, IRNA, meminta kepastian kementerian luar negeri Arab Saudi bahwa jemaah Iran dapat menerima visa Saudi, walaupun tidak ada hubungan diplomatik antara Iran dan Arab Saudi.
Mereka minta Arab Saudi menyediakan transportasi bagi jemaah Iran melalui maskapai Iran dan Arab Saudi seperti tahun-tahun sebelumnya.
Mereka menyatakan juga tentang kebutuhan adanya jasa konsultasi bagi jemaah Iran dan memastikan kesehatan dan keselamatan mereka dan terhindari insiden tragis seperti kejadian pada ribuan korban tewas pada ibadah haji tahun lalu.
Iran dan Saudi Arabi memutuskan hubungan diplomatik akibat ketegangan setelah eksekusi mati terhadap ulama Syiah, Sheikh Baqer Nimr al-Nimr, serta penyerbuan pada kedutaan Arab Saudi di teheran oleh para demonstran.
Menteri Kebudayaan danBimbingan Islam Iran, Ali Jannati, pada hari Kamis menyampaikan alasan bahwa jemaah Iran tidak bisa melakukan ibadah haji tahun ini. Dia menyalahkan pejabat Arab Saudi. ‘’Kami melakukan apa pun yang kami bisa, tapi disabotase Arab Saudi. Sekarang kesempatannya yang hilang," kata dia.
GKI Sinwil Jabar Harapkan Pilkada Asyik dan Penting
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Gereja Kristen Indonesia (GKI) Sinode Wilayah Jawa Barat berkomitmen mewu...