Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 14:32 WIB | Kamis, 28 Oktober 2021

Taiwan Yakin AS Bantu Pertahankan Jika Diserang China

Taiwan Yakin AS Bantu Pertahankan Jika Diserang China
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, berbicara selama KTT virtual ASEAN-AS, 26 Oktober 2021. (Foto: Reuters)
Taiwan Yakin AS Bantu Pertahankan Jika Diserang China
Presiden Taiwan. Tsai Ing-wen (Foto: dok. Ist)

TAIPEI, SATUHARAPAN.COM-Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen, mengatakan dia memiliki "keyakinan" bahwa Amerika Serikat akan mempertahankan pulau itu jika China melancarkan serangan militer. Dia mengatakan itu dalam sebuah wawancara dengan siaran CNN Rabu (27/10).

“Saya memiliki keyakinan” bahwa pasukan AS akan membantu mempertahankan Taiwan, Tsai mengatakan kepada jaringan berita, menambahkan bahwa komitmen Washington termasuk mengirim orang Amerika untuk melatih militer Taiwan, sebuah program yang dikonfirmasi kepada AFP oleh seorang pejabat Pentagon awal bulan ini.

“Kami memiliki berbagai kerja sama dengan AS yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pertahanan kami,” kata Tsai.

Tetapi dia juga bersikeras bahwa dia berharap bahwa China dan Taiwan dapat “hidup berdampingan secara damai” terlepas dari atmosfer yang tajam saat ini.

Pernyataan itu muncul ketika ketegangan meningkat di Asia Timur, di mana serangan oleh pesawat tempur China ke zona pertahanan udara Taiwan telah meningkat dalam beberapa pekan terakhir.

Ketegangan telah meningkat ke level tertinggi dalam beberapa dekade di bawah Presiden China, Xi Jinping, yang memutuskan komunikasi resmi dengan Taipei setelah pemilihan Tsai lima tahun lalu dan meningkatkan tekanan ekonomi, diplomatik dan militer.

Awal bulan ini, Tsai menekankan bahwa Taiwan tidak akan tunduk pada tekanan Beijing, menggambarkan pulau itu sebagai “berdiri di garis pertahanan pertama demokrasi.”

Sebanyak 23 juta penduduk Taiwan yang berpemerintahan sendiri hidup di bawah ancaman invasi terus-menerus oleh China yang otoriter, yang memandang pulau itu sebagai wilayahnya dan berjanji suatu hari akan merebutnya, dengan kekerasan jika perlu.

Terlepas dari ancaman dan agresi yang terus-menerus dari Beijing, Tsai mengatakan bahwa dia bersedia bertemu dengan Xi untuk “mengurangi kesalahpahaman” dan mengatasi perbedaan dalam sistem politik mereka.

“Kita bisa duduk dan membicarakan perbedaan kita, dan mencoba membuat pengaturan sehingga kita bisa hidup berdampingan secara damai,” katanya.

AS Bantu ASEAN

Presiden AS Joe Biden mengatakan kepada negara-negara Asia Tenggara pada hari Rabu (27/10) bahwa Amerika Serikat akan mendukung mereka dalam membela kebebasan laut dan demokrasi dan menyebut tindakan China terhadap Taiwan sebagai "pemaksaan" dan ancaman bagi perdamaian dan stabilitas.

Berbicara pada KTT Asia Timur secara  virtual yang dihadiri oleh Perdana Menteri China, Li Keqiang, Biden mengatakan Washington akan mulai berbicara dengan mitra di Indo-Pasifik tentang mengembangkan kerangka ekonomi regional.

Asia Tenggara telah menjadi medan pertempuran strategis antara Amerika Serikat dan China, yang menguasai sebagian besar Laut Cina Selatan. Biden menegaskan kembali bahwa Amerika Serikat memiliki komitmen “kokoh” terhadap Taiwan. “Kami sangat prihatin dengan tindakan koersif … China,” kata Biden, menuduh bahwa mereka “mengancam perdamaian dan stabilitas regional.”

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home