Loading...
DUNIA
Penulis: Melki Pangaribuan 13:47 WIB | Rabu, 23 Desember 2015

Tajikistan Batasi Perayaan Natal dan Tahun Baru

Dekorasi Natal dan perayaan dilarang di Tajikistan. (Foto: AAP)

DUSHANBE, TAJIKISTAN, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Tajikistan membatasi warganya untuk merayakan Natal dan Tahun Baru, termasuk melarang pemasangan pohon Natal di sekolah dan universitas di negara Asia Tengah itu.

Pembatasan pada tahun ini termasuk yang paling ketat di bekas negara Soviet itu, yang sudah beberapa waktu tidak merayakan perayaan tahun baru secara besar-besaran, terutama melarang penayangan sinterklas versi Rusia di layar televisi pada 2013.

Peraturan yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan melarang “penggunaan kembang api, jamuan makan, pemberian hadiah dan penggalangan dana” untuk perayaan Tahun Baru serta “pemasangan pohon Natal baik hidup maupun buatan” di sekolah dan universitas.

Saat negara bekas Soviet lainnya sibuk menyiapkan pohon Natal raksasa di alun-alun utama kota besar, hanya akan ada satu pohon yang dipasang sebelum Tahun Baru di ibu kota Tajikistan, Dushanbe, dan diperkirakan akan dicopot pada awal 2016.

Musim liburan Desember-Januari diperdebatkan di Tajikistan, sebuah republik sekuler dengan mayoritas Muslim tempat populasi terpecah terkait manfaat dari pengaruh Soviet dan Rusia di masyarakat.

Pada malam Tahun Baru 2011-2012, seorang pria yang mengenakan kostum sinterklas ditikam sampai mati oleh penyerang tidak dikenal di rumah kerabatnya di Dushanbe.

Sehari sebelum penyerangan itu, ulama terkemuka di negara itu mendesak umat Islam tidak memperingati tradisi Tahun baru.

Setahun lalu, sejumlah warga yang menggelar pesta dengan mengenakan kostum zombie dan vampir dilaporkan ditahan oleh aparat kepolisian karena pemerintah melarang perayaan Halloween. (AFP/Ant/bbc)

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home