Loading...
INDONESIA
Penulis: Endang Saputra 19:07 WIB | Rabu, 21 September 2016

"Tak Usah Tanya Uang Tebusan yang Penting Sandera Bebas"

Tiga warga negara Indonesia dan warga negara Norwegia Kjartan Sekkingstad (kanan) berdiri bersama pemimpin Front Pembebasan Nasional Moro (MNLF) Nur Misuari (kiri) dan anggota kelompok pemberontak lainnya setelah para sandera dibebaskan dari kelompok militan Islam Abu Sayyaf jaringan al Qaeda di Jolo, Sulu, Filipina, Minggu (18/9). (Foto: Reuters/Nickie Butlangan)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo meminta semua elemen tidak mempersoalkan ada atau tidaknya uang tebusan dalam proses pembebasan tiga sandera Anak Buah Kapal (ABK) WNI yang disandera kelompok Abu Sayyaf, di Filipina hari Sabtu (17/9).

“Tidak usah tanya soal tebusan, yang penting bagaimana sanderanya bebas," kata Panglima TNI, di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, hari Rabu (21/9).

Menurut dia, hal yang seharusnya menjadi perhatian adalah keberhasilan dari upaya pembebasan yang telah dilakukan.

Panglima TNI pun mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Filipina dan Front Nasional Pembebasan Moro atau Moro National Liberation Front (MNLF) karena telah membantu Indonesia membebaskan ketiga sandera tersebut, yakni Lorence Koten, Theodorus Kopong, dan Emanuel.

“Saya sebagai panglima TNI mengucapkan terimakasih kepada Pemerintah Filipina dan angkatan bersenjata Filipina. Yang melakukan upaya bersama-sama MNLF untuk membebaskan sandera,” kata mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) ini.

Jenderal bintang empat ini berharap enam ABK yang masih disandera kelompok Abu Sayyaf juga dapat segera bebas.

Sebelumnya, Menhan Ryamizard Ryacudu mengatakan, pembebasan tiga WNI merupakan hasil koordinasi pemerintah Filipina dan Moro National Liberation Front (MNLF) pimpinan Nur Misuari yang membantu proses negosiasi pemerintah dengan Abu Sayyaf.

Menhan juga menegaskan tidak ada uang tebusan dari pemerintah yang dibayarkan kepada Abu Sayyaf dalam proses pembebasan ini.

“Yang jelas pemerintah Indonesia dan Filipina tidak boleh mengeluarkan satu sen pun untuk tebusan. Kalau pun ada (uang) dari pihak keluarga atau simpatisan untuk operasional pembebasan di sana ya mungkin saja, tetapi saya tidak tahu dan tidak mau tahu,” kata dia.(Ant)

Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home