Loading...
FLORA & FAUNA
Penulis: Reporter Satuharapan 18:52 WIB | Rabu, 11 Januari 2017

Takokak, Berkhasiat dari Lalapan sampai Obat

Takokak (Solanum torvum, Swartz). (Foto: UniProt)

SATUHARAPAN.COM – Nama umumnya takokak. Namun, ada juga yang menyebutnya pokak atau terung pipit. Tumbuhan yang sama, dikenal dengan berbagai nama di berbagai daerah, di antaranya rimbang dalam bahasa Batak Toba atau Minangkabau, dan tekokak dalam bahasa Jawa.

Buah takokak bisa dimakan, yang muda ataupun yang tua. Wikipedia menyebutkan warga Mandailing dan Tapanuli biasanya memanfaatkan rimbang sebagai campuran sayur daun ubi tumbuk (daun singkong tumbuk). Di dalam menu masakan Sunda, buah takokak umumnya dijadikan lalap atau sayuran, seperti halnya ranti atau leunca. Di Thailand, buah takokak muda menjadi bagian dari sayur kari yang populer, bernama pla duk phat phet. Orang Laos dan Kamboja juga mengonsumsi buahnya.

Di Jamaika, takokak disebut susumba, atau gully bean, biasa dimanfaatkan untuk dimasak dengan ikan asin dan ackee apple (Blighia sapida). Takokak diyakini kaya akan kandungan zat besi.

Mengutip dari Wikipedia, sebuah penelitian menyebutkan takokak dapat dijadikan bahan alami untuk menahan kesuburan pria (inaktif-sperma) secara temporer atau sementara selama kurang lebih 40 hari apabila dimakan, sebagai kontrasepsi alamiah. Apabila konsumsi takokak dihentikan, akan kembali normal. Namun demikian, ada catatan bahwa hal ini memerlukan penelitian lebuh lanjut.

Karena dikenal tahan penyakit yang menyerang batang, tumbuhan takokak biasa dijadikan batang bawah untuk terung, meskipun praktik ini hanya dipakai bagi pertanaman di pekarangan, tidak di areal luas.

Spesies ini menurut US National Plant Germplasm System, di situs resminya, npgsweb.ars-grin.gov, adalah spesies asli kawasan selatan Meksiko seperti Chiapas, Veracruz, Yucatan, serta kawasan Amerika selatan seperti Brasil, Karibia (Antigua; Bahamas; Barbados; Kuba; Dominica; Grenada; Haiti; Jamaika; Martinique; Montserrat; Puerto Rico; Virgin Islands), kawasan Amerika bagian tengah (Belize; Kosta Rika; Guatemala; Honduras; Nikaragua; Panama), juga French Guiana, Guyana, Venezuela, Kolombia, dan Ekuador.

Tumbuhan itu, mengutip dari Wikipedia, kemudian tersebar luas di wilayah tropis. Di Indonesia, takokak tumbuh liar di hutan-hutan semak dan hutan-hutan terbuka, dari dataran rendah sampai pada ketinggian 1.600 meter di atas permukaan air laut.

Di daerah penyebarannya, takokak dikenal dengan berbagai nama, seperti devil's-fig, pea eggplant, platebrush, susumber, atau turkeyberry (bahasa Inggris), teufels-nachtschatten (Jerman), terong pipit (Malaysia), jurubeba (Brasil), berenjena cimarrona, terongan (Spanyol), ärtaubergin (Swedia), shui qie (Tiongkok).

Sementara itu, tumbuhan dari suku terung-terungan (Solanaceae) yang buah dan bijinya dipakai sebagai sayuran atau bumbu ini dalam perdagangan internasional dikenal sebagai turkey berry (buni turki) atau mini-eggplant (terung mini).

Pemerian Takokak dan Khasiatnya

Takokak memiliki nama ilmiah Solanum torvum, Swartz.

Takokak adalah tumbuhan semak kecil. Tingginya berkisar antara 2 - 5 m. Hampir semua bagian tumbuhan ini berduri, kecuali hanya buah yang ditutupi rambut.

Daunnya bulat telur dengan pangkal seperti jantung atau membulat, dengan ujung yang tumpul. Panjang daun 7–20 cm dan lebarnya 4–18 cm.

Bunganya banyak, dengan tangkai perbungaan pendek, sering bercabang-cabang. Bunganya berbentuk bintang berwarna putih, yang di tengahnya kuning. Buahnya berjenis buah buni, kecil, dan banyak.

Mengutip dari Wikipedia, buah takokak mengandung bahan kimia berpotensi sebagai obat termasuk sapogenin steroid, chlorogenin. Kandungan kimianya yang disebut cholecalciferol, memiliki kemampuan sebagai rodentisida.

Ekstrak dari tumbuhan ini juga dilaporkan dimanfaatkan untuk penelitian berkaitan dengan hiperaktivitas, demam dan batuk, obat jerawat, obat sakit kulit, dan kusta. Methyl caffeate, yang diekstrak dari buah takokak, menunjukkan efek antidiabetik.

Stevanie, Irda Fidrianny, Elfahmi, seperti dikutip dari bahan-alam.fa.itb.ac.id, mengerjakan penelitian untuk tugas skripsi Sekolah Farmasi ITB, pada 2007, berjudul “Telaah Kandungan Kimia Ekstrak n-Heksana Buah Takokak (Solanum torvum Swartz.)”

Buah takokak (Solanum torvum Swartz.), umumnya digunakan sebagai sayur, tetapi secara tradisional juga digunakan untuk menurunkan tekanan darah dan menghilangkan rasa sakit. Namun, menurut ketiga peneliti tersebut, kandungan kimia buah takokak masih belum banyak dipublikasikan.

Serbuk buah takokak diekstraksi dengan alat refluks secara berurutan menggunakan pelarut organik n-heksana, etil asetat, dan etanol. Penapisan fitokimia menunjukkan serbuk simplisia buah takokak mengandung flavonoid, saponin, steroid/triterpenoid. Sedangkan ekstrak n-heksana mengandung flavonoid dan triterpenoid.

Penelitian lain dilakukan Arifatur Rokhmawati pada 2014 sebagai bagian dari tugas skripsi Bagian Mikrobiologi, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Jember. Melalui penelitian berjudul  “Daya Antibakteri Ekstrak Buah Takokak (Solanum torvum Swartz) terhadap Pertumbuhan Streptococcus mutans”, ia ingin mengetahui daya antibakteri dari ekstrak buah takokak terhadap pertumbuhan Streptococcus mutans.

Streptococcus mutans merupakan salah satu mikroorganisme patogen oportunistik di dalam rongga mulut yang berperan dalam pembentukan karies tahap awal. Streptococcus mutans berperan dalam degradasi karbohidrat pada plak di permukaan gigi yang kemudian akan menghasilkan asam sehingga melarutkan enamel gigi.

Penggunaan obat kumur adalah salah satu kontrol plak secara kimiawi, dan yang sering digunakan adalah chlorhexidine. Tetapi, penggunaan chlorhexidine dalam jangka waktu yang lama dapat menimbulkan efek yang merugikan, seperti timbulnya warna kuning/cokelat pada gigi dan perubahan keseimbangan flora normal dalam rongga mulut.

Takokak dipilih seiring dengan maraknya penggalakan terapi pengobatan tambahan (komplementer) dan alternatif, mengingat beberapa komponen bioaktif dari tanaman ini mempunyai sifat antibakteri.

Buah takokak, menurut buku Sidik Raharjo, Rangkuman Fungsi dan Khasiat Tanaman Obat, terbitan Merapi Farma Herbal, dimanfaatkan sebagai obat diabetes dan hipertensi.

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home