Loading...
EKONOMI
Penulis: Sabar Subekti 17:44 WIB | Rabu, 28 September 2022

Taliban Afghanistan Sepakat Membeli Minyak Rusia dengan Harga Diskon

Jerigen berisi bensin disimpan untuk dijual di sebuah jalan di Kabul, Afghanistan, 27 Januari 2022. (Foto: dok. Reuters)

KABUL, SATUHARAPAN.COM-Taliban yang berkuasa di Afghanistan telah menandatangani perjanjian dengan Rusia untuk mengimpor bahan bakar dan gandum dengan harga diskon, ketika negara itu berjuang untuk memberi makan penduduknya dan berusaha untuk meningkatkan perdagangan regional setahun setelah mendapatkan kembali kekuasaan.

Barang-barang seperti bensin, solar, gas dan gandum akan dibeli dalam rubel Rusia dan dengan "diskon khusus," kata Abdul Salam Jawad Akhundzada, juru bicara Kementerian Perdagangan dan Industri, melalui telepon dari Kabul, hari Rabu (28/9).

Persiapan sedang dilakukan untuk mulai mengimpor produk "dalam beberapa hari atau pekan," katanya.

Kesepakatan itu, kesepakatan perdagangan terbesar yang pernah ditandatangani Taliban sejak mereka kembali berkuasa, termasuk masing-masing satu juta ton bensin dan solar, setengah juta ton gas minyak cair, dan dua juta ton gandum yang akan dipasok setiap tahun hingga tanggal yang tidak ditentukan, kata Akhundzada. Lebih banyak kesepakatan jangka panjang dengan Moskow diharapkan di masa depan, tambahnya.

Kesepakatan tersebut menyusul kunjungan ke Rusia bulan lalu oleh Menteri Perdagangan dan Industri Afghanistan, Nooruddin Azizi.

Pada bulan Juni, Taliban mencapai kesepakatan dengan Iran untuk membeli 350.000 ton produk minyak bumi untuk mengurangi harga bahan bakar.

Tidak ada negara yang secara resmi mengakui pemerintah Taliban, namun Rusia adalah salah satu dari sedikit yang tetap membuka kedutaannya di Kabul. Moskow juga telah mendekati beberapa negara Asia untuk membahas kemungkinan kontrak minyak jangka panjang dengan diskon besar-besaran karena para pejabat Amerika Serikat terus mencoba dan mendorong rencana yang akan membatasi harga minyak negara itu, seorang pejabat Barat mengatakan kepada Bloomberg bulan lalu.

Afghanistan mengkonsumsi 1,3 juta ton bahan bakar setiap tahun, sebagian besar diimpor dari Uzbekistan, Turkmenistan, dan Iran, menurut kementerian. (Bloomberg)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home