Taliban dan Pemerintah Afghanistan Akan Bebaskan Tahanan
KABUL, SATUHARAPAN.COM-Taliban mengirim kendaraan untuk mengangkut para pejuang yang akan dibebaskan oleh pemerintah Afghanistan dalam pertukaran tahanan yang rencananya diumumkan hari Selasa (10/3) ini. Mereka juga menyatakan siap untuk menghormati kesepakatan dengan menyerahkan lebih dari 1.000 tentara pemerintah yang ditahan, kata para pemimpin Taliban, dikutip Reuters.
Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani, akan mengeluarkan dekrit untuk sedikitnya 1.000 tahanan Taliban yang akan dibebaskan pekan ini. Hal itu untuk membuka jalan dan pembicaraan langsung antara pemerintah Afghanistan dan gerilyawan Taliban.
Seorang pemimpin senior Taliban di Doha, Qatar, tempat perundingan antara gerilyawan dan pejabat Amerika Serikat dilaksanakan, mengatakan kendaraan telah dikirim ke daerah dekat Penjara Bagram untuk menjemput para pejuang yang dibebaskan.
Pembebasan tahanan adalah bagian dari kesepakatan yang ditandatangani oleh AS dan Taliban bulan lalu yang memungkinkan pasukan AS dan pasukan NATO ditarik dari Afghanistan untuk mengakhiri perang selama lebih dari 18 tahun.
Sebelumnya, Ghani yang dilantik pada hari Senin, menolak permintaan Taliban agar para pejuangnya dibebaskan. "Setelah pembicaraan kami dengan Zalmay Khalilzad, wakil AS yang menyampaikan kepada kami pembebasan 5.000 tahanan kami, kami mengirim kendaraan untuk menjemput mereka," kata pemimpin senior Taliban itu.
Tidak jelas berapa banyak tahanan yang akan dibebaskan, tetapi tiga sumber lain mengatakan kepada Reuters pada hari Senin (9/3) bahwa itu bisa bervariasi antara 1.000 hingga 1.800 orang. Tidak jelas juga apakah tahanan itu termasuk yang di luar penjara Bagram.
Pemimpin Taliban di Doha juga mengkonfirmasi bahwa kelompok tersebut telah menyelesaikan pengaturan untuk membebaskan 1.000 tentara pemerintah yang ditahan. Mereka akan memindahkan semua tahanan ke lokasi yang aman di Afghanistan.
"Kami berencana untuk melepaskan 1.000 tahanan dari pemerintah Afghanistan ke Bulan Sabit Merah, dan mereka kemudian dapat memindahkan mereka ke kota asal mereka atau membayar untuk perjalanan pulang," katanya.
Namun demikian, seorang juru bicara resmi Taliban mengatakan bahwa dia tidak bisa berkomentar, karena belum diberitahu tentang rencana tersebut.
Editor : Sabar Subekti
Petugas KPK Sidak Rutan Gunakan Detektor Sinyal Ponsel
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Petugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggelar inspeksi mendadak di...