Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 12:57 WIB | Sabtu, 30 Mei 2020

Taliban Serang Pos Militer Afghanistan, 14 Militer Tewas

Tahanan Taliban yang baru dibebaskan saling menyapa di penjara Pul-i-Charkhi, di Kabul, Afghanistan pada Selasa (26/5/2020. (Foto: dok. Reuters)

KABUL, SATUHARAPAN.COM - Taliban menyerang pos pemeriksaan militer di Afghanistan timur, menewaskan 14 personel militer, kata Kementerian Pertahanan Afghanistan, hari Jumat (29/5). Sementara Taliban menyatakan bertanggung jawab atas serangan hari Kamis (28/5) di Provinsi Paktia itu, menyebutnya sebagai "tindakan defensif," tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Javid Faisal, juru bicara kantor penasihat keamanan nasional Afghanistan, mengatakan meskipun ada bentrokan sporadis, gencatan senjata berlaku selama tiga hari liburan Idul Fitri, yang berakhir hari Selasa lalu, akan berlanjut.

Taliban menuduh pemerintah Afghanistan melakukan serangan udara pada hari Rabu (27/5) menewaskan beberapa warga sipil. Pemerintah mengatakan sasarannya adalah pejuang Taliban.

Namun, tidak ada pihak yang siap untuk kembali bertarung habis-habisan. "Detente yang dimulai saat Idul Fitri berlanjut meskipun ada laporan insiden yang tersebar," kata Faisal.

Sementara itu, sebuah tim yang terdiri dari lima anggota Taliban berada di Kabul membahas pembebasan para tahanan Taliban dan pemerintah Afghanistan.

Pemerintah Afghanistan telah membebaskan 2.000 tahanan Taliban sejak penandatanganan perjanjian damai antara Amerika Serikat dan Taliban pada 29 Februari dan Taliban membebaskan 347 tawanan.

Di bawah perjanjian damai, pemerintah Afghanistan akan membebaskan hingga 5.000 pemberontak, sementara 1.000 tentara dan polisi Afghanistan akan dibebaskan oleh Taliban. Perjanjian itu ditandatangani untuk memungkinkan tentara AS ditarik, mengakhiri keterlibatan militer terpanjang AS di sana.

Kesepakatan itu juga mencakup warga Afghanistan di Kabul dan Taliban untuk memulai negosiasi untuk memutuskan masa depan Afghanistan. Negosiasi itu ditunda karena pertikaian politik antara Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani, dan lawannya dalam pemilihan presiden tahun lalu, Adullah Abdullah. Keduanya mencapai kesepakatan awal bulan ini dan pembebasan tahanan telah meningkatkan harapan bahwa negosiasi dapat dimulai. (AP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home