Tanda-tanda Perubahan Iklim Terasa di Alaska
ALASKA, SATUHARAPAN.COM - Alaska menghadapi terpaan badai yang lebih dahsyat di tengah mencairnya es di laut. Kebakaran hutan lebih sering terjadi dan berskala luas. Kondisi gletser memburuk dan sebagian pantai mengalami erosi.
Presiden AS Barack Obama menyatakan dalam pidato mingguannya hari Sabtu (29/8), warga Alaska, negara bagian yang luas dan terpencil, yang sebagian wilayahnya berada di kawasan Kutub Utara itu, telah merasakan dampak perubahan iklim.
Obama mengatakan hal tersebut saat ia bersiap-siap melakukan kunjungan tiga harinya ke negara bagian itu Senin (31/8), seperti diberitakan voaindonesia.com. Catatan The Guardian menyebutkan Obama akan menjadi presiden pertama yang mengunjungi negara bagian tersebut.
Obama mengatakan, jika rakyat Amerika tidak mengambil tindakan apa pun terkait perubahan iklim, suhu di Alaska diperkirakan akan meningkat antara 3,3 dan 6,7 derajat celsius pada akhir abad ini, sehingga akan berimbas pada banyak industri.
Pada akhir pekan lalu itu juga, weather.com melaporkan sekitar 35.000 walrus (beruang laut), memenuhi pantai barat daya Alaska, di wilayah Point Lay.
Mencairnya es di kutub menyebabkan walrus kembali ke Point Lay dengan berenang berbulan-bulan. Fenomena itu, menurut para ilmuwan, merupakan salah satu bukti telah terjadi perubahan iklim.
Editor : Sotyati
Penasihat Senior Presiden Korsel Mengundurkan Diri Masal
SEOUL, SATUHARAPAN.COM - Para penasihat senior Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol, termasuk kepala...