Loading...
LAYANAN PUBLIK
Penulis: Febriana Dyah Hardiyanti 20:03 WIB | Kamis, 03 November 2016

Target Penumpang dan Armada Bus Transjakarta Tahun 2017 Naik

Bus Transjakarta spesifikasi baru. (Foto: beritajakarta.com)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Direktur Operasional, Daud Joseph, menyatakan target penumpang dan armada bus Transjakarta meningkat pada tahun 2017.

“Kalau dari proyeksi tadi pagi saat meeting dengan jajaran direksi, sampai tahun ini, total penumpang mencapai 125 juta. Tahun depan, penumpang ditargetkan bisa lebih dari 125 juta, yakni 250 juta dalam setahun. Amada bus juga akan ditambah,” kata Daud kepada satuharapan.com, hari Kamis (3/11), di Jakarta.

Dari hasil evaluasi sementara, Daud menyatakan telah terjadi peningkatan jumlah penumpang per hari hingga lebih dari dua kali lipat.

“Jumlah penumpang yang ketika awal tahun sebanyak 270.000 orang, sekarang naik rata-rata menjadi 398.000 orang per hari. Kenaikannya sudah lebih dari 50 persen,” ujar dia.

Ia berharap dalam pelaksanaan target tersebut tidak menghadapi halangan yang begitu besar. “Doakan semoga saja tidak banyak kendala, karena seperti beberapa minggu terakhir ini banyak sekali demo, hujan besar, dan kegiatan-kegiatan akbar yang cukup mengganggu jumlah pelanggan kami.”

Daud menerangkan, PT Transjakarta memiliki dua pendekatan dalam mencapai target-target yang telah ditetapkan.  Pertama, dengan cara menambah armada bus dan rute bus way.

“Sekarang kami sudah ada 1100 bus dan akan terus menambah jumlahnya hingga bisa mencapai 3.000 unit di tahun 2017. Selain itu, penambahan rute utama (Koridor 13 Ciledug-Tendean) dan rute feeder dari perkantoran, pemukiman, sentra ekonomi, sentra pemerintahan, dan daerah perbatasan atau penyangga seperti di Cibinong akan dilakukan,” ujar dia.

Daud mencontohkan, rute feeder Tebet yang kini sudah beroperasi telah menyalurkan sebanyak 13.000 penumpang per hari. Ia berharap, dengan adanya perbaikan infrastruktur pendukung seperti halte dan trotoar, maka ke depan, bus Transjakarta dapat lebih mudah terhubung dengan moda transportasi umum lainnya.

“Semoga bisa lebih tersambung dengan moda transportasi lain sepeti KRL. Hal itu agar Jakarta berubah menjadi tidak macet lagi,” katanya.

Menurutnya, penting adanya gayung bersambut antara pemerintah dan masyarakat pengguna jasa transportasi umum di dalam mewujudkan target-target itu.

“Pemerintah harus mengeluarkan subsidi yang lebih besar agar bisa terus meningkatkan jumlah armada bus serta pengadaan tiket bus yang murah. Masyarakat juga harus menyambutnya sebagai fasilitas umum yang membantu mereka beralih dari kendaraan pribadi,” tutur Daud.

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home