Loading...
BUDAYA
Penulis: Melki Pangaribuan 18:32 WIB | Rabu, 23 Oktober 2019

Tarian RI Pukau Pengunjung Festival Pakaradyan Filipina

Tarian tradisional Indonesia dibawakan oleh murid-murid Sekolah Indonesia Davao dalam Festival Pakaradyan di Tagum City, provinsi Davao del Norte, Filipina pada 22-24 Oktober 2019. (Foto: Antara/KJRI Davao)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Tarian Indang Badinding dan Rampai Saman yang dibawakan murid-murid Sekolah Indonesia Davao berhasil memukau ribuan pengunjung Festival Pakaradyan 2019 di kota Tagum, provinsi Davao del Norte, Filipina.

"Kita adalah duta-duta kecil dari bangsa yang besar," kata Kepala Sekolah Indonesia Davao-Filipina, H. Agus, seperti disampaikan dalam keterangan tertulis KJRI Davao yang diterima di Jakarta, Rabu (23/10).

Promosi kebudayaan Indonesia sudah menjadi salah satu misi dari Sekolah Indonesia Davao.

Pernyataan Agus itu sudah dibuktikan dengan berbagai kegiatan yang diikuti oleh Sekolah Indonesia Davao untuk memperkenalkan kebudayaan Indonesia di seluruh Filipina Selatan.

Murid-murid Sekolah Indonesia Davao menampilkan tarian Indang Badingding dan Rampai Saman dengan gerakan yang energik dan dibalut pakaian yang terlihat mewah. Penampilan mereka mendapatkan sambutan yang meriah dari penonton.

Festival Pakaradyan yang diselenggarakan pada 22-24 Oktober itu mengambil tema "Celeberating our Origin, Honoring our Past". Pakaradyan adalah festival tahunan suku-suku Muslim di Tagum City, Davao del Norte.

Festival tersebut menampilkan berbagai macam tarian, musik, bahasa, adat istiadat suku-suku Muslim yang ada di Tagum dan Davao del Norte, seperti suku Kagan, Maranao, Iranum, Tausug, Maguindanao dan lain-lain.

Festival Pakaradyan 2019 dihadiri oleh berbagai lapisan masyarakat serta pejabat pemerintahan.

Kegiatan itu dipilih menjadi Ajang Festival Pariwisata Terbaik tingkat nasional oleh Departemen Pariwisata Filipina pada 2017.

Dalam pidato pembukaannya Wakil Walikota Tagum Eva Lorraine Ensemble mengatakan bahwa untuk menghormati masa lalu maka masyarakat wajib menggali budaya dari berbagai suku yang ada di kota Tagum dan sekitarnya, termasuk suku-suku Muslim yang merupakan bagian penting dari peradaban Filipina.

"Saya sangat berterima kasih dan sangat mengapresiasi kehadiran tim tari dari Sekolah Indonesia Davao dalam kegiatan ini kita adalah satu dan kita adalah bersaudara” ujar Eva.

Keikutsertaan KJRI Davao dalam kegiatan Festival Pakaradyan diharapkan lebih memberi pemahaman tentang Indonesia kepada masyarakat Filipina Selatan, serta bisa mempererat hubungan yang sudah terjalin selama ini. (Ant)

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home