Loading...
INSPIRASI
Penulis: Reporter Satuharapan 13:45 WIB | Minggu, 22 November 2020

Teguh dalam Kasih, Serahkan Kesedihan kepada Tuhan

(Foto: Ist)

SATUHARAPAN.COM - “Kata malaikat-malaikat itu kepadanya: "Ibu, mengapa engkau menangis?" Jawab Maria kepada mereka: "Tuhanku telah diambil orang dan aku tidak tahu di mana Ia diletakkan.” Yohanes 20:13.

Dasar ayat yang diberikan kepada kita itu adalah perihal Maria Magdalena. Pada minggu pagi, waktu itu, ia mendatangi kubur Tuhan Yesus Kristus dan mendapati kubur itu kosong. Dalam Injil Lukas 8:2-3, kita mengetahui siapakah Maria Magdalena. Maria Magdalena adalah salah satu Murid Tuhan Yesus Kristus yang setia. Ia mengikut Tuhan Yesus Kristus. Ia melayani Tuhan Yesus Kristus dan rombongannya dan ia juga mendukungNya. Mendukung Tuhan Yesus Kristus dengan kekayaannya. Maria Magdalena juga setia kepada Tuhan, sampai di kaki kayu salib. Maria Magdalena tidak meninggalkan Tuhan Yesus Kristus dalam jam-jam yang sulit, yang harus dihadapi oleh Tuhan Yesus Kristus. 

Tetapi pada waktu pagi itu, ketika  mendapati kubur itu kosong, ia menangis. Menangis adalah sebuah ungkapan perasaan putus asa, sebuah ungkapan perasaan tidak ada harapan, sebuah ungkapan perasaan merasa ditinggalkan. Kita ungkapkan rasa itu dalam menangis, meski  tentu saja  ada menangis karena rasa bahagia. Tetapi, yang dialami oleh Maria Magdalena itu ia menangis, sesuai apa yang dikatakan, Tuhanku telah diambil orang dan aku tidak tahu di mana Ia diletakkan.  

Tuhannya menghilang, tetapi  dalam ayat  selanjutnya (ayat 15),  kata Yesus kepadanya: "Ibu, mengapa engkau menangis? Siapakah yang engkau cari?"

Tuhan Yesus berada dekat dengan Maria Magdalena, Tuhan Yesus menyapa juga Maria dengan mengatakan "Ibu, mengapa engkau menangis?” dan di sana pada ayat yang ke 16 “Maria!” dan disana juga Tuhan Yesus Kristus memberikan pada ayat yang ke 17 “Kata Yesus kepadanya: "Janganlah engkau memegang Aku, sebab Aku belum pergi kepada Bapa, tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu."

Itu adalah gambaran yang boleh juga kita terapkan pada masa sekarang ini. Tidakkah juga pada masa sekarang ini banyak Maria Magdalena-Maria Magdalena. Saudara-saudara yang dipenuhi dengan kasih yang mendalam kepada Tuhan Yesus Kristus, begitu banyak orang yang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus, bersyukur atas keselamatan yang Tuhan Yesus Kristus tawarkan kepada kita. Mereka melayani Tuhan Yesus. Mereka memberikan persembahannya di dalam kekayaannya.

Selama ini mereka bersetia untuk mengikut meskipun harus melewati waktu-waktu yang tidak mudah. Mereka harus mengalami penderitaan atas kesesatan yang mereka alami.  

Banyak Maria Magdalena masa sekarang. Tetapi juga, suatu kondisi kenyataan yang dapat terjadi ketika penderitaan itu menumpuk, ketika kemalangan itu bertubi-tubi datang dan ketika situasinya bertambah buruk,  banyak orang merasakan bahwa Tuhannya hilang. Ia tidak bereaksi meskipun kita telah berdoa, kita bergumul di dalam doa-doa kita, seakan-akan Tuhan hilang, Ia tidak ada.

Dalam kondisi sekarang ini, saat Pandemi Covid-19, banyak orang kehilangan pekerjaan dan penghasilan. Hal itu juga dapat menjadikan kita semuanya menangis.

Tetapi Tuhan Yesus tidak jauh. Ia dekat dengan kita dan menyapa kita semuanya, kenapa engkau menangis? Perkataan dari Tuhan ini bukanlah sebuah kritik kepada milikNya yang mengatakan: “Kenapa kamu harus menangis? Kamu tidak perlu menangis. Tidak saudara-saudara kekasih, tetapi pertanyaan mengapa kamu menangis? 

Ini adalah ungkapan perhatian dari Tuhan Yesus Kristus. Ia  peduli dengan kita. Ia mengambil bagian kesedihan bersama-sama dengan kita. Ia mengetahui  situasi dengan sempurna apa yang kita hadapi. Meskipun kita tidak dapat mengungkapkan segala sesuatunya, tetapi Ia tahu dengan sempurna apa yang kau dan saya hadapi. Karena itu, pertanyaannya,  mengapa engkau menangis? Pertanyaan ini lebih menunjukkan kepada kepedulian Tuhan Yesus Kristus, bahwa Ia ikut ambil bagian pada apa yang harus kita hadapi.  Ia memiliki pesan aku di sini, jangan jauh daripadaku, tetaplah berada dalam hubungan yang dekat dengan aku. 

Bukankah ini sesuatu yang menakjubkan bagi kita semua pada masa sekarang. Tuhan tidaklah jauh, Tuhan tidaklah tidur. Meskipun kita telah banyak berdoa dalam menghadapi kesulitan-kesulitan yang harus kita hadapi, tetapi Ia mengatakan: “Aku di sini” dan sebagaimana Ia katakan kepada Maria Magdalena: “…tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu."

Itulah pesan dari Roh Kudus yang ingin diberikan kepada kita pada masa sekarang ini. Pertama-tama adalah jangan takut, Aku di sini menyertai kamu! Tentu saja pada masa sekarang ini kita dapat diliputi oleh banyak ketakutan. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi esok. Banyak hal yang berubah dalam sekejap. Tetapi Tuhan Yesus mengatakan jangan takut, Aku di sini menyertaimu. 

Saya teringat kepada murid yang berjalan ke Emaus dalam Lukas 24:13-31. Di sana mereka meninggalkan Yerusalem. Mereka tidak mengerti apa yang tengah terjadi. Mereka membicarakan akan hal itu, tetapi Tuhan Yesus menyertai mereka. Tuhan Yesus berbicara kepada mereka. Tuhan Yesus Kristus menguatkan mereka dan akhirnya mereka kembali lagi pada Yerusalem. 

Begitu juga pada masa sekarang ini, Tuhan Yesus yang dahulu, sekarang dan yang akan datang tidak berubah. Ia juga menyertai engkau, kita semuanya. Ia masih berkata-kata untuk kita semuanya, menghibur kita, menguatkan kita dan membawa kita senantiasa untuk dalam persekutuan. Itulah pesan yang pertama untuk kita tidak takut tetapi juga kita mau mendengarkan penghiburanNya.

Pesan dari Tuhan Yesus Kristus, Aku di sini! Aku hidup! Itu juga berarti Aku melanjutkan pekerjaanKu, Aku akan menggenapi janjiKu padaMu. Dalam Yohanes 14:2-3:  

“Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada.

Pesan berikutnya Tuhan Yesus Kristus mengatakan di sini Bapaku adalah Bapamu. Ketika Tuhan Yesus Kristus dibaptis, pada Injil Matius 3:17, disana dikatakan: “Inilah anakku yang kukasihi, kepadaNya Aku berkenan.” Dan ketika Tuhan Yesus mengakatan Bapaku adalah Bapamu, yang berarti  ketika  Allah menyatakan bahwa Ia mengasihi Tuhan Yesus Kristus, maka Allah pun mengasihi kau dan saya. Ia mengasihi kita.

Bagaimana Ia mengasihi kita? Ia mengasihi kita dengan cara yang menakjubkan, meskipun ketika Tuhan Yesus Kristus dalam kesulitanNya, dalam jam-jam yang berat di taman Getsemani  harus bergumul, kalau boleh lalukanlah cawan yang pahit ini dari hadapanKu, tetapi BapaNya memiliki sebuah kehendak yang lain, di situ sampai akhirnya Tuhan Yesus mengatakan kehendakMu jadi, di sana Allah, BapaNya yang mengasihiNya memberikan segala sesuatu kepada Tuhan Yesus Kristus sehingga mampu menyelesaikan tugasNya. 

Demikian juga engkau dan saya sebagai orang-orang Kristiani memiliki tugas yang diberikan oleh Allah Bapa kita, Ia juga memberikan kepada kita untuk kita melakukan di dalam kehidupan kita, kadang itu terlalu berat, karena itu menjadi begitu berat, tetapi Ia mengasihi kita, Ia memampukan kau dan saya untuk dapat melakukannya.

Itulah di mana kasih Bapa yang membuat kita mampu melewati segala kesulitan dan pergumulan. Allahku adalah Allahmu ini memiliki pesan. Ia yang menyelamatkan Engkau seperti Ia menyelamatkan Aku. 

Dalam Kisah Para Rasul 5:30-32  dikatakan Allah lah yang membangkitkan Kristus. Ia yang menyelamatkan Kristus, yang membangkitkan daripada kematian menuju pada sebuah kehidupan demikian juga Allah yang sama juga akan menyelamatkan kita semuanya. Kita boleh terhindarkan dari hal-hal yang menyedihkan. Kita dapat terhindarkan daripada kematian, khususnya kematian yang kekal. Karena dosa-dosa kita, karena upah dosa adalah maut. Tetapi Allah yang sama yang menyelamatkan Tuhan Yesus Kristus, yang membangkitkan Tuhan Yesus juga akan membangkitkan kita semuanya pada hari ketika Tuhan Yesus Kristus datang untuk dapat menjemput kita semuanya.

Pesan yang terakhir yang disampaikan kepada kita semua pada pagi hari ini “…tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu."

Dalam segala beban kita, dalam segala tangisan kita, kita boleh dihibur untuk kita jangan takut. Kita tahu Tuhan Yesus tetap bekerja untuk membawa kita kembali kepada Rumah Bapa. Bapa Tuhan Yesus Kristus adalah Bapa kita yang mengasihi kita, yang memberikan segala sesuatu yang kita butuhkan untuk melewati segala perkara yang harus kita hadapi. Allah Tuhan Yesus Kristus adalah Allah kita yang menyelamatkan, yang membangkitkan Tuhan Yesus Kristus, dan juga akan membangkitkan kita semuanya dan yang terakhir beritakanlah kabar baik ini kepada sesamamu. 

Maka di sinilah Tuhan menghapuskan air mata. Dan, marilah kita seperti Maria Magdalena, kita tetap teguh di dalam kasih Kristus dan menyerahkan kesedihan kita kepada Tuhan dan kita dapat yakin bahwa Allah akan menghapus air mata orang-orang yang mengasihi Dia. (Kemenag)

 

Rasul Samuel Handojo Tansahtikno (Gereja Kerasulan Baru Indonesia)

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home