Loading...
SAINS
Penulis: Dewasasri M Wardani 09:37 WIB | Kamis, 01 Desember 2016

Teknologi ECVT Deteksi Dini Kanker Payudara Wakili Indonesia Di Korsel

Ilustrasi. Teknologi Electrical Capacitance Volume Tomography (ECVT), untuk pendeteksian dini kanker payudara, yang dikembangkan oleh C-Tech Labs Edwar Technology, dipilih menjadi salah satu wakil dari Indonesia dalam pameran produk teknologi di Korea Selatan. (Foto: biologimediacentre.com)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Teknologi Electrical Capacitance Volume Tomography (ECVT), untuk pendeteksian dini kanker payudara yang dikembangkan oleh C-Tech Labs Edwar Technology, dipilih menjadi salah satu wakil dari Indonesia dalam pameran produk teknologi di Korea Selatan.

"Sebuah kehormatan bagi kami untuk memperkenalkan teknologi ECVT yang merupakan hasil karya anak bangsa di Korea," kata pimpinan CTECH Labs, Dr Warsito Purwo Taruno, dalam siaran pers yang diterima Antara di Jakarta pada kamis (1/12), mengenai kesempatan mengikuti Daejeon Hi-Tech Fair and Business Conference ke-13 yang digelar di World Technopolis Association (WTA) Daejeon pada 29-30 November 2016 itu. 

Setelah, mengalami kontradiksi secara luas tentang pengembangan dan pemanfaatan teknologi ECVT baik untuk diagnostik maupun terapi satu tahun yang lalu, riset dan pengembangan teknologi ECVT terus dilakukan baik di dalam maupun di luar negeri.

Di dalam negeri,  riset dan pengembangan teknologi ECVT untuk aplikasi diagnostik dan untuk terapi dengan menggunakan teknologi turunan ECVT yang disebut Electro-Capacitive Cancer Teraphy (ECCT), terus dilakukan dengan dukungan dan koordinasi oleh Kementerian Riset dan Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti), bekerja sama dengan beberapa rumah sakit.

Dalam pameran produk teknologi tinggi kali ini, WTA secara khusus melakukan pameran teknologi yang menunjang pembangunan lestari dan memilih 10 teknologi dari Indonesia yang memenangkan kompetisi nasional tentang Innovative Technologies for Sustainable Development pada UNESCO Global Innovation Forum di Tangerang Selatan bulan September, 2016 yang lalu.

ECVT dipilih, karena dinilai mampu mendorong pertumbuhan ekonomi dan pemanfaatan teknologi bersih guna pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) yang menjadi program UNESCO.

Teknologi ECVT, menggunakan voltase rendah (±15V), tanpa radiasi, mampu memindai dengan kecepatan tinggi dalam hitungan detik dan menampilkan citra 4D secara seketika.

WTA,  pertama kali didirikan tahun 1998 beranggotakan 102 kota teknopolis dari 47 negara dari seluruh dunia, dengan peran utama untuk menunjang proses pertukaran informasi dan kerjasama dalam pengembangan dan pemanfaatan Iptek.

Sebagai event utama setiap tahun WTA mengadakan,  Daejeon Hi-Tech Fair sejak 1999 sebagai ajang pameran produk teknologi tinggi dan sarana untuk mendorong komersialisasi produk riset dan teknologi guna mendorong daya saing internasional berbasis Iptek. (Ant)

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home