Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 18:54 WIB | Senin, 28 Februari 2022

Terbaru Invasi Rusia ke Ukraina: Jerman Naikkan Anggaran Militer

Keluarga Ukraina bersatu kembali di perbatasan Medyka di Polandia pada Minggu, 27 Februari 2022. PBB memperkirakankonflik tersebut dapat menyebabkan sebanyak empat juta pengungsi, tergantung berapa lama invasi berlanjut. (Foto: AP/Visar Kryeziu)

SATUHARAPAN.COM-Kanselir Jerman, Olaf Scholz, mengatakan Jerman memberikan 100 miliar euro (setara US$ 112,7 miliar) untuk dana khusus untuk angkatan bersenjatanya, meningkatkan pengeluaran pertahanannya di atas 2% dari PDB.

Scholz mengatakan pada sesi khusus Bundestag di Berlin pada hari Minggu  bahwa sudah jelas “kita perlu berinvestasi lebih banyak secara signifikan dalam keamanan negara kita, untuk melindungi kebebasan dan demokrasi kita.”

Jerman mendapat kecaman karena tidak berinvestasi secara memadai dalam anggaran pertahanannya dan tidak berbuat cukup untuk menanggapi invasi Rusia ke Ukraina.

Pada Sabtu malam, pemerintah Jerman mengumumkan akan mengirim senjata dan perlengkapan lainnya langsung ke Ukraina untuk membantu pasukan melawan invasi pasukan Rusia.

 

VLADIMIR PUTIN DICOPOT DARI ORGANISASI JUDO: Presiden Rusia, Vladimir Putin, untuk sementara kehilangan posisi resminya yang paling senior di dunia olah raga.

Federasi Judo Internasional (IJF) pada hari Minggu mengutip "konflik perang yang sedang berlangsung di Ukraina" dan menangguhkan status presiden kehormatan terhadap Putin. Presiden Rusia adalah seorang judoka yang terkenal dan menghadiri olah raga itu di Olimpiade London 2012.

Federasi judo jarang di antara badan-badan olah raga Olimpiade yang menggunakan kata "perang" untuk menggambarkan invasi Rusia ke Ukraina yang diperintahkan oleh Putin sejak Kamis. Yang lain telah menggunakan frasa seperti "eskalasi konflik."

Oligarki pendukung Kremlin, dan teman lama Putin, Arkady Rotenberg, tetap berada di komite eksekutif IJF sebagai manajer pengembangan.

 

ISRAEL KIRIM BANTUAN KEMANUSIAAN: Perdana menteri Israel mengatakan negara itu mengirim 100 ton bantuan kemanusiaan untuk membantu warga sipil yang terjebak dalam pertempuran di Ukraina. Naftali Bennett mengatakan pada pertemuan Kabinetnya hari Minggu bahwa bantuan itu termasuk peralatan medis dan obat-obatan, tenda, kantong tidur dan selimut.

Bennett tidak mengomentari laporan oleh penyiar publik Israel, Kan, yang mengatakan bahwa Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, meminta pemimpin Israel untuk menengahi pembicaraan untuk mengakhiri krisis dengan Rusia. Kantor Bennett mengkonfirmasi telah ada panggilan tetapi menolak untuk mengomentari laporan tersebut. Kedutaan Ukraina tidak dapat segera dihubungi untuk dimintai komentar.

Bennett telah melangkah hati-hati dalam komentar publiknya tentang invasi Rusia. Dia telah menyuarakan dukungan untuk warga sipil Ukraina tetapi tidak mengutuk invasi Rusia. Israel bergantung pada Rusia untuk koordinasi keamanan di Suriah, di mana Rusia memiliki kehadiran militer dan di mana Israel sering menyerang sasaran yang bermusuhan.

UKRAINA TOLAK PERTEMUAN DI BELARUSIA: Presiden Ukraina mengatakan negaranya siap untuk pembicaraan damai dengan Rusia tetapi tidak di Belarusia, yang merupakan tempat digelarnya invasi tiga hari oleh Moskow.

Berbicara dalam pesan video hari Minggu, Presiden Volodymyr Zelenskyy menyebut Warsawa, Bratislava, Istanbul, Budapest atau Baku sebagai tempat alternatif. Dia mengatakan lokasi lain juga memungkinkan tetapi menjelaskan bahwa Ukraina tidak menerima pilihan Rusia atas Belarusia.

Kremlin hari Minggu mengatakan bahwa delegasi Rusia telah tiba di kota Homel Belarusia untuk melakukan pembicaraan dengan para pejabat Ukraina. Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan delegasi itu termasuk pejabat militer dan diplomat. "Delegasi Rusia siap untuk melakukan pembicaraan, dan kami sekarang menunggu pihak Ukraina," kata Peskov.

 

RUSIA LEDAKKAN PIPA GAS UKRAINA: Kantor kepresidenan Ukraina mengatakan pasukan Rusia meledakkan pipa gas di Kharkiv, kota terbesar kedua di negara itu.

Layanan Komunikasi Khusus dan Perlindungan Informasi Negara memperingatkan bahwa ledakan, yang dikatakan tampak seperti awan jamur, dapat menyebabkan "bencana lingkungan" dan menyarankan penduduk untuk menutupi jendela mereka dengan kain lembab atau kain kasa dan minum banyak cairan.

Jaksa Agung Ukraina, Iryna Venediktova, mengatakan pasukan Rusia tidak dapat merebut Kharkiv, di mana pertempuran sengit sedang berlangsung. Kota berpenduduk 1,5 juta ini terletak 40 kilometer (25 mil) dari perbatasan Rusia.

 

KORBAN SIPIL INVASI RUSIA: Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) mengatakan telah mengkonfirmasi sedikitnya 240 korban sipil, termasuk sedikitnya 64 orang tewas, dalam pertempuran di Ukraina yang meletus sejak invasi Rusia pada hari Kamis, meskipun diyakini “angka sebenarnya jauh lebih tinggi” karena banyak laporan korban masih harus dikonfirmasi.

Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan menyampaikan penghitungan pada hari Sabtu (26/2) malam dari kantor hak asasi manusia PBB, yang memiliki metodologi ketat dan prosedur verifikasi tentang korban akibat konflik.

HARGA SAHAM ASIA JATUH: Harga saham Asia telah jatuh setelah negara-negara Barat bergerak untuk memperketat sanksi terhadap Rusia dan ketika Presiden Vladimir Putin meningkatkan ketegangan dengan memerintahkan pasukan nuklir Rusia dalam siaga tinggi.

Kontrak berjangka Amerika Serikat turun, dengan kontraksi untuk S&P 500 turun 2,5% pada Senin pagi. Pasar saham di Tokyo, Hong Kong dan Shanghai menurun sementara Sydney lebih tinggi.

Invasi Rusia ke Ukraina telah menyebabkan pasar berayun liar, mengingat potensi dampak pada inflasi, pasokan energi, dan area lainnya. Rubel Rusia telah melemah tajam tetapi stabil pada Senin (28/2) pagi pada penjualan 83,86 per dolar.

 

RUDAL HANTAM PEMBUANGAN LIMBAH RADIOAKTI: Badan pengawas nuklir Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) mengatakan rudal telah menghantam tempat pembuangan limbah radioaktif di ibu kota Ukraina, Kiev, tetapi tidak ada laporan kerusakan pada bangunan atau indikasi pelepasan bahan radioaktif.

Dalam sebuah pernyataan hari Minggu malam, Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Rafael Grossi, mengatakan pihak berwenang Ukraina memberi tahu kantornya tentang serangan semalam. Dia mengatakan lembaganya mengharapkan untuk segera menerima hasil pemantauan radioaktif di tempat.

Laporan itu muncul sehari setelah trafo listrik di fasilitas pembuangan serupa di kota Kharkiv, Ukraina, rusak. Fasilitas semacam itu biasanya menyimpan bahan radioaktif tingkat rendah seperti limbah dari rumah sakit dan industri, tetapi Grossi mengatakan dua insiden itu menyoroti "risiko yang sangat nyata." Dia mengatakan jika situs tersebut rusak, mungkin ada "konsekuensi yang berpotensi parah bagi kesehatan manusia dan lingkungan." (AP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home