Loading...
INDONESIA
Penulis: Tya Bilanhar 15:13 WIB | Sabtu, 31 Maret 2018

Terbunuh Saat Tugas di Papua Berny Kunu Diyakini Mati Martir

Peti jenazah Berny Kunu (Foto: akun FB Kunu J. Pieter)

JAYAPURA, SATUHARAPAN.COM - Duka mendalam menyelimuti keluarga yang ditinggalkan oleh Berny Fellery Kunu,petugas kesehatan dari lembaga pelayanan Advent di Kampung Yabasorom, Distrik Pamek, Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua. Berny terindikasi terbunuh oleh Kelompok kriminal bersenjata (KKB). 

Kepada Antara, Kapolda Papua Irjen Pol Boy Rafli kepada Antara, di Jayapura, Sabtu, mengakui adanya insiden penganiayaan hingga menewaskan seorang petugas kesehatan yang diduga dilakukan oleh KKB.

"Memang betul ada laporan tentang meninggalnya petugas kesehatan dari lembaga pelayanan Advent yang sedang melakukan pelayanan kesehatan di Kampung Yabasorom, pada Kamis (29/3)," kata Irjen Boy Rafli.

Dari laporan yang diterima terungkap insiden tersebut berawal saat sekelompok masyarakat yang berjumlah sekitar 24 orang mendatangi petugas kesehatan itu yang sedang berada di tepi sungai dekat camp dan landasan pesawat.

Sebelum mendatangi korban, para pelaku mendatangi dua rekan korban yakni Mervel Liogu (25) dan Helena Habel (25) yang sedang membersihkan landasan pesawat dan menanyakan identitas serta tujuan ke kampung tersebut.

"Para pelaku mengatakan bahwa mereka adalah anggota OPM serta mengobrak-abrik camp tempat mereka (petugas kesehatan) bermalam sebelum menuju sungai," kata Boy Rafli.

Mantan Kadiv Humas Mabes Polri itu mengatakan korban ditemukan meninggal Jumat (30/3) di sekitar sungai oleh masyarakat yang membantu dua petugas kesehatan yang juga rekan korban.

Sementara itu, Kunu J. Pieter, ayah korban, menduga anaknya dibunuh karena disangka mata-mata TNI.

"Info yang kami terima diduga dia dicurigai sebagai anggota TNI (mungkin sebagai mata-mata?) Kemarin penyerangan terjadi oleh segerombolan orang bersenjata (belum tahu siapa mereka sebenarnya) ke desa dimana Berni dkk berada. Ternyata yang dicari hanyalah dia. Berni anakku besoknya dia ditemukan dalam sebuah kubur dangkal. Tentu sudah tak bernyawa. Dia mati dengan senjata tajam yang tampak menghujani tubuhnya dari pinggang ke bawah. Oh Tuhan dia mati disiksa kah? Terlalu ngeri untuk membayangkannya," tulis Kunu J. Pieter, lewat akun FB-nya.

Jenazah korban beserta dua petugas kesehatan lainnya yang selamat sudah dievakuasi ke Jayapura, Jumat (30/3), menggunakan pesawat milik Advent.

Menurut akun FB Kunu J. Pieter, jenazah Berny telah tiba di Manado hari ini. Keluarga memutuskan untuk tidak membuka peti jenazah.

"Satu hal yang saya yakini, dia mati martir. Seorang syuhada, karena pelayanannya itu berdasarkan panggilan Tuhan baginya. Itu keyakinannya dan juga keyakinan saya," tulis Kunu J. Pieter.

Lebih jauh, ketika Kapolda ditanya pelaku penyerangan dari kelompok mana, ia mengatakan belum mengetahui dengan pasti karena dari keterangan warga para pelaku bukan penduduk Yobonsorom.

Berikut ini teks lengkap status FB ayah Berny tentang kematian anaknya.

Terlalu byk yg bertanya ...mk walau terasa duka yg sangat dlm... saya ingin sampaikan utk keluarga...teman2 ... kolega2 dan semua kenalan ..... bahwa anak saya Berni ... tp lbh dikenal dg Barney' Asmonerzz' Bazooka... bekerja di Perusahan Penerbangan Gereja di Sentani Papua ... dia bekerja di Bidang Kesehatan ... jd tugasnya selain mendampingi dokter2 pemerintah di desa2.... dia dan teman2nya juga membantu NEGARA ini untuk melayani masyarakat dlm.bidang kesehatan di wilayah2 yg sukar didatangi dokter2 berbaju putih sebab utk tiba di sana harus ber jalan kaki bberapa hari ... anakku Berni menyukai pekerjaan yg penuh tantangan sep ini karena cintanya pada Tuhannya... ia critakan kpd saya saat terakhir berkomunikasi klau pelayanannya benar2 dilimpahi mujizat kasih karunia yg sangat byk dan ajaib... lalu saya ingatkan dia ut hati2 terhadap orang2 jahat di pedalaman krn hati ini trasa brat melepas dia pg ... tp dia justru menenangkan saya dg kata2 penuh iman... di selingi canda dan tawa krn dia ingin segera menikah agar pelayanannya di pedalaman Papua bisa lbh baik dg pg bersama istrinya nanti ....

kebiasaanya tiap pagi berolah raga... dia bw samp pedalaman Papua... dg rambut yg pendek... badan tegap... dipercaya utk memegang radio satelit di pinggang utk slalu berkomunikasi ke pusat pelayanan di.kota ... bercelana byk saku ut diisi dg obat2an dan peralatan medis ... dll nya .... info yg kami terima ... diduga dia dicurigai sbg anggota TNI... (mungkin sbg mata2 ???) ... kmarin penyerangan terjadi oleh segerombol orang bersenjata (blum tahu siapa mereka sbnarx) ke desa dimn Berni dkkx berada ... ternyata yg dicari hanyalah Dia... Berni anakku... besokx dia ditemukan dlm sebuah kubur dangkal... tentu sudah tak bernyawa ... dia mati dg senjata tajam yg tampak menghujani tubuhnya dari pinggang ke bawah... ooh Tuhan dia mati disiksa kaaah ??? Terlalu ngeri ut membayangkannya... tpi satu hal yg saya yakini dia mati martir ... seorang suhada ... krn pelayanannya itu berdasarkan panggilan Tuhan bgnya ... itu keyakinannya dan juga keyakinan saya ....

Anakku...papi terlalu yakin kau mati dlm kemuliaan Tuhan naak... papi bangga slmanya padamu... papi akan ikuti jejakmu ... mati dlm pelayanan ut kemuliaan Tuhan ... samp jumpa di kota Yerusalem baru ....

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home