Loading...
RELIGI
Penulis: Sabar Subekti 09:43 WIB | Senin, 16 Maret 2020

Terkait COVID-19, Al-Azhar Mesir Izinkan Salat Tidak Berjamaah

Gereja Koptik Tanggungkan Banyak Kegiatan Selama Dua Pekan.
Salat Jumat di Mesir. (Foto: dok Al Ahram)

KAIRO, SATUHARAPAN.COM-Dewan ulama senior di lembaga Islam Sunni terkemuka Mesir, Al-Azhar, mengatakan bahwa diizinkan oleh hukum syariah untuk menunda salat berjamaah (massal), termasuk salat Jumat, untuk mencegah penyebaran virus corona baru.

Salat Jumat adalah salat jamaah yang harus diadakan dan dihadiri di masjid setiap hari Jumat di siang hari. Dalam Islam, salat jamaah dianggap lebih disukai daripada salat sendiri, menurut laporan media setempat, Al Ahram.

Semua salat lima waktu dalam Islam juga diadakan sebagai salat berjamaah di masjid-masjid di seluruh negeri, tetapi itu bukan tugas agama pada umat untuk melakukan semua salat berjamaah, kata laporan itu.

"Karena penyebaran virus yang cepat, kematiannya, dan kurangnya obat, umat Islam dibebaskan dari menghadiri salat Jumat atau sembahyang massal di masjid-masjid," kata pernyataan dewan itu.

"Dewan juga menegaskan bahwa diperbolehkan bagi negara untuk membuat undang-undang penghentian sementara salat Jumat atau salat berjamaah setiap kali mereka melihat bahwa pertemuan seperti itu akan mengarah pada penyebaran virus berbahaya ini," tambahnya.

Lembaga keagamaan itu mengatakan bahwa langkah itu perlu dilakukan mengingat orang yang terinfeksi mungkin tidak menunjukkan gejala virus apa pun, dan karenanya kemungkinan akan menyebarkannya ke mana pun mereka pergi. Al-Azhar mendukung keputusannya itu dengan mengutip Hadits dan yurisprudensi Islam.

Gereja Koptik

Sementara itu, Gereja Ortodoks Koptik Mesir juga mengumumkan penangguhan sebagian besar kegiatannya selama dua pekan. Gereja mengatakan bahwa misa harian dapat dibagi menjadi beberapa layanan yang lebih kecil untuk menghindari pertemuan besar, terutama pada hari libur dan pada acara-acara khusus.

Gereja juga mendesak mereka yang menderita gejala flu atau suhu tinggi untuk tidak mengambil bagian dalam ibadah dan meminta orang-orang untuk menghindari berjabatan tangan.

Mesir mengkonfirmasi 17 kasus baru COVID-19 pada hari Sabtu (14/3), sehingga jumlah total kasus yang terdeteksi di negara tersebut menjadi 110. Negara ini telah mencatat dua kematian sejauh ini: seorang mesir Mesir berusia 60 tahun dan seorang turis Jerman.

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home