Loading...
RELIGI
Penulis: Melki Pangaribuan 22:37 WIB | Jumat, 03 Juli 2020

Tips Ketika Terlanjur Salah Memilih Sesuatu

Tangkapan layar Pendeta Imanuel Kristo dalam program Gema Kasih Indonesia 262 bertajuk Topik “Merdeka Untuk Memilih”, hari Jumat (3/7). (Foto: Dok. satuharapan.com)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Pendeta Imanuel Kristo mengakui bahwa setiap orang selalu dapat salah. Setiap orang selalu dapat gagal, dan selalu dapat jatuh dalam memilih atau ketika mengambil suatu keputusan.

Dalam program Gema Kasih Indonesia 262 bertajuk Topik “Merdeka Untuk Memilih”, hari Jumat (3/7), Pendeta Imanuel Kristo menegaskan bahwa bukan kesalahan yang membuat hidup seseorang menjadi kacau, tetapi sikap menanggapi kesalahan itu yang jauh lebih penting untuk diperhatikan.

“Dalam kesalahan itu, bukan kesalahan yang menentukan arah kita ke depan, tetapi bagaimana sikap kita terhadap kesalahan yang kita buat,” kata Pendeta Imanuel Kristo dalam siaran channel YouTube YKB GKI TV.

Ketua Komisi Kependetaan Sinode Wilayah GKI Jawa Barat itu merujuk sosok Yesus dan Paulus yang menasehati orang yang pernah jatuh dan orang yang pernah berbuat salah.

“Yesus mengatakan pergilah dan jangan berberbuat dosa lagi. Paulus juga mengatakan sadarlah kembali, jangan berbuat dosa lagi,” kata Anggota BPMS GKI itu.

Sesuai Kehendak Tuhan

Pendeta GKI Gunung Sahari itu mengajak setiap orang untuk terus-menerus mencari kehendak Tuhan dalam menghadapi pilihan, saat keputusan diambil, dan merdeka untuk memilih.

“Apa yang Tuhan kehendaki dalam kehidupan kita. Apa yang mau kita hasilkan dalam kehidupan kita. Apakah itu sesuai dengan kehendak Tuhan. Itu yang pertama,” katanya.

Yang kedua, Imanuel Kristo merujuk kata-kata Socrates yang mengatakan 'lakukanlah ketika semua itu baik, benar dan berguna.' Tetapi ketika itu tidak baik, tidak benar dan tidak berguna ya ngapain kita lakukan, ngapain juga kita usahakan, untuk apa juga kita kejar, karena itu toh tidak baik, tidak benar, dan tidak berguna.

Jadi, kata Imanuel Kristo, setiap orang semestinya mencari kehendak Tuhan. Lalu kemudian mengupayakan semua apa yang baik, benar, dan berguna.

“Sebetulnya kalau kita ikut kehendak Tuhan sudah pasti baik, benar, dan berguna. Saya kira itu yang bisa kita lakukan dan kita memulai sesuatu yang baru dengan cara yang baru, dengan yang lebih baik, lebih benar dan lebih berguna,” katanya.

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home