TNI Bangun Jamban dan Sumur Warga di Keerom-Papua
JAYAPURA, SATUHARAPAN.COM - TNI yang tergabung dalam Satuan tugas (Satgas) pengamanan perbatasan (Pamtas) RI-PNG Yonif 725/WRG membangun jamban dan sumur air untuk warga di Distrik Bompay, Kabupaten Keerom, Provinsi Papua.
Komandan Pos (Danpos) Bompas dari Yonif 725/WRG Letda Inf Rusdi ketika dihubungi dari Kota Jayapura, Sabtu (22/12), mengatakan pembangunan jamban dan sumur air untuk warga yang tinggal jauh dari perbatasan RI-PNG itu merupakan bentuk kepedulian kepada warga setempat dalam hal kesehatan.
"Dalam membangun jamban dan sumur air ini kami lakukan sejak awal pekan ini," katanya.
Pembangunan jamban dan sumur air tersebut juga merupakan salah satu bentuk kegiatan Satgas Yonif 725/WRG guna mengajak seluruh masyarakat di perbatasan untuk menciptakan lingkungan yang bersih, sehat dan nyaman sehingga bebas dari penyakit yang kemungkinan akan ditimbulkan dari buang tinja sembarangan.
"Secara praktis pembangunan jamban yang dilaksanakan ini bertujuan untuk mengajak masyarakat untuk selalu membiasakan diri hidup sehat dan bersih," katanya.
Hal ini penting karena dengan terciptanya lingkungan yang bersih maka akan tercipta jiwa yang sehat.
"Selain itu juga masyarakat yang memiliki jiwa yang sehat akan memiliki mental yang kuat untuk turut berpartisipasi membangun dan membela bangsa dan negaranya," katanya.
Pengecatan Bangunan SD
Sementara itu prajurit TNI dari Yonif PR 328/DGH bersama Yayasan Gema Valentine Papua (GVP) menggelar karya bakti berupa pengecatan bangunan SD Tangwala, Kampung Skouw Yambe, Distrik Muaratami, Kota Jayapura, Papua.
Komandan Pos (Danpos) Muaratami dari Yonif PR 328/DGH Letda Inf Rahmanto di Kota Jayapura, Sabtu (22/12), mengatakan pengecetan itu telah dilakukan sejak tiga hari terakhir dengan melibatkan sejumlah personel.
"Sebagai satuan tugas (Satgas) pengamanan perbatasan (Pamtas), selain tugas pokok menjaga kedaulatan negara di perbatasan RI dan Papua Nugini, kami juga mempunyai kepedulian untuk memajukan pendidikan yang ada di wilayah ini," katanya.
Ia menegaskan bahwa karya bakti pengecetan bangunan SD Tanglawa merupakan salah satu cara untuk menjaga sarana fasilitas pendidikan di Kampung Skouw Yambe.
"Inilah sikap peduli kami, sikap peduli prajurit TNI yang selalu hadir dan ada ketika diperlukan warga. Pendidikan itu penting, sehingga kami merasa perlu melalukan hal-hal yang bisa memajukan pendidikan yang ada di perbatasan, mungkin hari ini kami cat, lain hari kami bisa mengejar juga," kata Rahmanto.
Ketua Yayasan Gema Valentine Papua Nerlince Wamuar yang juga ibu ondoafi (adat) Kampung Skouw Yambe mengatakan kerja sama itu merupakan gagasan dirinya untuk memajukan pendidikan di Kampung Skouw Yambe.
Sejak didirikan pada 2012 lalu, belum pernah sekalipun bangunan gedung Sekolah SD Tangwala di renovasi atau dicat.
"Kami sangat merasa terbantu dengan kehadiran personel Satgas Pamtas dari Yonif PR 328/DGH, kondisi sekolah sekarang sudah mencapai 85 persen dan hampir selesai," kata Nerlince.
Sedangkan, Kepala SD Tangwala, Terianus Rumbarar S.Pd juga menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada personel Satgas Pamtas RI-PNG, Yonif PR 328/DGH.
"Harapannya ke depan dengan sudah melalui renovasi gedung dan pengecatannya, murid-murid jadi semakin tambah rajin belajar dan berada dalam kondisi nyaman dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar," katanya. (Antaranews)
Editor : Melki Pangaribuan
WHO dan 50 Negara Peringatkan Serangan Ransomware pada Rumah...
PBB, SATUHARAPAN.COM-Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan sekitar 50 negara mengeluarkan peringatan ...